Penegasan itu disampaikan Menteri ESDM di hadapan 113 peserta bimbingan teknis pengelolaan keuangan bagi Pejabat Pembuat Konitmen (P2K) di lingkungan Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero). Pelatihan yang dilaksanakan di Bandung ini,berlangsung dari 16 hingga 18 Februari 2015 di Pusat Data Geologi Bandung dan dihadiri pula oleh para pejabat eselon I di lingkungan Kementerian ESDM.
Menurut Sudirman, ujung tombak serapan anggaran 2015 ada di tangan seluruh P2K. Agar serapan pada tahun ini tidak seperti empat tahun terakhir yang rata-rata 60%, maka pelaksanaan tender harus selesai dilaksanakan pada Maret 2015.
Sudirman juga meminta P2K untuk membuka ‘lembaran baru’ dan menolak godaan yang datang dari para vendor. “Sebagai ujung tombak pelaksana program Pemerintah, saya mengajak untuk meningkatkan martabat kita untuk menolak godaan para vendor. Katakan pada mereka bahwa kita tidak memerlukan apa-apa dari mereka kecuali kinerja mereka, performance mereka agar pekerjaan berjalan baik dan tepat waktu,†katanya.
Untuk tahun 2015, Ditjen Migas memperoleh anggaran 4,2 triliun, termasuk tambahan dalam APBN-P 2015 sebesar 3,4 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, antara lain program konversi mitan ke LPG, pilot project konversi BBG untuk nelayan, pembangunan sarana bahan bakar gas untuk transportasi dan pembangunan kilang LNG-LCNG station. (TW)