Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) hari ini, Kamis (20/4), mendampingi Wakil Presiden Republik
Indonesia, Jusuf Kalla, dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Amerika
Serikat, Michael R. Pence, di Istana Wapres. Salah satu fokus pertemuan bisnis
tersebut membahas tentang peluang kerja sama di sektor energi.
"Perbincangan sektor energi dalam lingkup yang lebih makro sehingga
diharapkan mampu meningkatkan perkonomian Indonesia," jelas Jonan saat
ditemui di Istana Wapres.
Jonan menambahkan akan mengoptimalkan US Power Working Group for Indonesia.
Kelompok bisnis di sektor ketenagalistrikan ini terbentuk sejak tanggal 25
September 2015. "Saya akan terus menjalin kerja sama melalui kelompok
bisnis yang sudah dibentuk ini, terutama karena kita juga memiliki target
peningkatan rasio elektrifikasi hingga 99 persen di 2019 dan 100 persen di
2020," tuturnya.
US Power Working Group for Indonesia sendiri beranggotakan 42 perusahaan dan 11
badan Pemerintah AS. Kelompok bisnis ini dibentuk guna mendukung program
35.000MW yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Selain subsektor Ketenagalistrikan, lanjut Jonan, Amerika Serikat juga ingin
menjajaki kerja sama di subsektor Energi Baru Terbarukan (EBT). "Pada subsektor EBT juga telah terjalin kerja sama melalui pemanfaatan
teknologi yang tepat untuk mengubah sampah menjadi energi listrik. Diharapkan
terjalin terjalin kerja sama yang lainnya juga di EBT ini," lanjut Jonan.
Sementara itu, Pence menegaskan kunjungan kali ini akan meningkatkan kemitraan
strategis antara kedua negara. "Kami ingin memprioritaskan Indonesia
sebagai rekan bisnis di sektor energi," ungkap Pence.
Sebelumnya, Menteri ESDM bersama Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi juga
ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo menjemput kedatangan Mike Pence di Bandara
Halim Perdana Kusuma, Rabu (19/4) malam. (NA)