Jakarta, Program Konversi Minyak tanah ke LPG dilakukan Pemerintah sejak tahun 2007 dengan tujuan, antara lain mengurangi subsidi BBM dan diversifikasi energi. Hingga saat ini, telah didistribuskan 57,19 juta paket perdana dan untuk tahun 2017, Pemerintah akan membagikan 517.000 paket perdana LPG tabung 3 kg ke Indonesia bagian Timur.
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dalam RDP dengan Komisi VII DPR, Rabu (5/10), menjelaskan, berdasarkan pendataan yang dilakukan Pemerintah, terdapat 1,7 juta rumah tangga yang siap diberikan paket perdana LPG 3 kg. Antara lain, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, NTB, NTT, Maluku, dan Maluku Utara. Namun lantaran sarana dan prasarananya belum siap, maka untuk wilayah Indonesia bagian Timur baru akan dibagikan 517.000 paket perdana pada tahun 2017.
Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto menambahkan, wilayah yang belum melaksanakan konversi minyak tanah ke LPG 3 kg, antara lain Aceh yaitu kabupaten Simeulue, Belitung Barat dan Timur, Kepulauan Riau, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua, Papua Barat, Sulawesi Tengah yaitu di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat yaitu Kabupaten Mentawai, dan Sumatera Utara yaitu Kabupaten Nias.
“Belum ada kesiapan sarana dan fasilitas suplai pendistribusian LPG dan jarak yang jauh ke titik suplai LPG yang terdekat dan medan geografis yang harus ditempuh untuk mendistribusikan LPG,” tambah Dwi.
Sesuai dengan Perpres No 104/2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan harga Tabung 3 Kg, maka penerima paket perdana LPG 3 kg adalah pertama, rumah tangga yaitu konsumen yang mempunyai legalitas penduduk, menggunakan minyak tanah untuk memasak dalam lingkup rumah tangga dan tidak mempunyai kompor gas. Kedua, usaha mikro yaitu konsumen dengan usaha produktif milik perseorangan yang mempunyai legalitas penduduk, menggunakan minyak tanah untuk memasak dalam lingkup usaha mikro dan tidak mempunya kompor. (DK)