Saudi Aramco Berpeluang Bisnis Hilir Migas

Jakarta, Keinginan Saudi Aramco untuk berbisnis di hilir migas seperti menjual BBM, dimungkinkan secara aturan. Apalagi, PT Pertamina juga membuka diri untuk bekerja sama dengan perusahaan minyak nasional Arab Saudi tersebut.

Demikian dikemukakan Menteri ESDM Sudirman Said dalam jumpa pers di Kantor Ditjen Kelistrikan, Senin (12/10), usai menerima kunjungan Dubai Port Corporation.

Menurut dia, peluang kerja sama Saudi Aramco dengan Pertamina cukup besar. Bahkan bisa saja keduanya membentuk bisnis bersama. “Hal-hal semacam itu dalam global setting sesuatu yang biasa. Tidak ada yang aneh,” tambah Sudirman.

Meski peluang berbisnis terbuka lebar, namun Saudi Aramco harus tetap mengikuti aturan yang berlaku, termasuk juga harus tetap mengutamakan kepentingan nasional.

Kerja sama di hilir migas seperti petrokimia, storage dan SPBU merupakan salah satu keinginan Saudi Aramco selain berinvestasi kilang di Indonesia. Perusahaan tersebut berminat berinvestasi sebesar US$ 24 miliar yang akan digunakan untuk membangun satu kilang minyak baru senilai US$ 10 miliar di Tuban dengan kapasitas produksi 300.000 barel per hari dan memodernisasi 3 kilang milik PT Pertamina senilai US$ 14 miliar di Dumai, Balongan dan Cilacap dengan total kapasitas 400.000 barel per hari. Jadi total akan ada penambahan produksi BBM sebesar 700.000 barel per hari.

Dengan tambahan 700.000 barel dari 4 kilang itu, tidak akan terjadi over suplai karena pada 10 tahun mendatang, kebutuhan BBM mencapai 2,5 juta barel per hari. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.