Jakarta, Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Agustus 2022 sebesar US$94,17 per barel, turun US$12,56 per barel dibandingkan Juli 2022 yang mencapai US$106,73 per barel. Penetapan rerata ICP Agustus 2022 tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 129.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Agustus 2022.
Dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain terkait permintaan minyak mentah dunia, OPEC dalam laporan bulan Agustus 2022 menyatakan bahwa proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2022 turun sebesar 0,26 juta bopd menjadi 100,03 juta bopd dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.
Terkait pasokan minyak mentah dunia:
- OPEC dalam laporan bulan Agustus 2022 menyatakan bahwa proyeksi pasokan minyak mentah Non OPEC Tahun 2022 naik sebesar 0,06 juta bopd menjadi 65,80 juta bopd dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.
- IHS Markit dalam laporan bulan Agustus 2022 bahwa pasokan minyak mentah OPEC dan Non OPEC di bulan Juli 2022 naik dibandingkan bulan sebelumnya, pasokan minyak mentah OPEC naik sebesar 0,29 juta bopd dan pasokan minyak mentah Non OPEC naik sebesar 0,18 juta bopd.
- IEA dalam Laporan bulan Agustus 2022 bahwa pasokan minyak mentah dunia di bulan Juli 2022 mencapai titik tertinggi pasca pandemi yaitu sebesar 100,5 juta bopd yang disebabkan selesainya maintenance di North Sea, Kanada dan Kazakhtan.
- Pasokan minyak mentah Libya yang kembali pada level produksi sebelum terjadi force majeure sebesar 1,2 juta bopd, seiring terjadinya kebuntuan politik di antara pihak-pihak yang bertikai di Libya.
Penurunan harga minyak mentah Agustus 2022 juga dipengaruhi oleh respon negatif pasar atas potensi terjadinya kesepakatan nuklir Iran yang dapat menyebabkan pasokan minyak mentah Iran kembali ke pasar.
“Selain itu, peningkatan stok distillate di Amerika Serikat berdasarkan data EIA untuk periode yang sama terhadap bulan sebelumnya sebesar 2,4 juta barel, dari sebelumnya 109,3 juta barel menjadi 111,7 juta barel,” demikian dikutip dari exsum tersebut.
Faktor lainnya adalah kondisi ekonomi global:
- Federal Reserve AS menyatakan bahwa Amerika Serikat akan menghadapi pertumbuhan yang lambat untuk beberapa waktu.
- Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 0,5% yang merupakan kenaikan terbesar untuk pertama kalinya dalam 27 tahun terakhir, untuk mengatasi inflasi yang mencapai 13% tahun ini.
- Kekhawatiran pelaku pasar atas resesi dunia, yang disebabkan kebijakan moneter oleh negara-negara besar seperti AS.
Harga minyak mentah Agustus juga dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar Dollar AS akibat wacana Federal Reserve AS meningkatkan suku bunga untuk mengatasi inflasi.
Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh melemahnya perekonomian China yang diindikasikan dengan pertumbuhan penjualan ritel bulan Juli 2022 sebesar 2,7% lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya dan angka pengangguran kaum muda di China berada pada rekor tertinggi dan melemahnya perekonomian Jepang yang diindikasikan dengan rendahnya pertumbuhan kegiatan manufaktur.
Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah utama pada bulan Agustus 2022 sebagai berikut :
- Dated Brent turun sebesar US$12,71 per barel dari US$112,70 per barel menjadi US$99,99 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar US$7,90 per barel dari US$99,38 per barel menjadi US$91,48 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$7,38 per barel dari US$105,12 per barel menjadi US$97,74 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$6,61 per barel dari US$108,55 per barel menjadi US$101,94 per barel. (TW)