Menurut Said dalam jumpa pers di Kementerian ESDM, Jumat (24/4), pembubaran
Petral murni untuk efisiensi di tubuh Pertamina sehingga harga BBM menjadi
lebih murah karena rantai distribusinya menjadi lebih pendek. “Saya berharap
bahwa ide pembubaran Petral ini jangan sampai kembali menjadi sejarah lama,
gaungnya besar tetapi tidak terwujud,†ujar Said.
Pernyataan Said tersebut menanggapi pernyataan dari Menteri BUMN, Rini Soemarno
dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto yang menyatakan segera
akan membubarkan Petral dengan alasan karena fungsinya sudah tidak lagi seperti
awal pembentukannya. Dulu Petral yang memasok minyak dan BBM ke Pertamina,
namun sekarang Pertamina sendiri yang melakukan pengadaan minyak dan BBM.
Pembubaran
Petral sebenarnya sudah pernah dirancang pada tahun 2006 dan untuk menggantikan
peran Petral dibentuklah oleh Pertamina melalui kesepakatan dengan Kementerian
BUMN, Integrated Supply Chain (ISC). “Tugas ISC saat itu adalah
menggantikan peran Petral secara bertahap,†lanjut Said.
Perjalanan ISC tersebut berjalan sempurna hingga tahun 2009, namun pada tahun
yang sama ISC dibubarkan dan seluruh kegiatannya dibekukan dan pada akhirnya
Petral kembali beroperasi. (SF)