Jakarta, Rangkaian pertemuan the 57th APEC Energy Working Group and Its Associated Meetings (APEC EWG) telah dilaksanakan di Manila, Filipina, pada 20-25 Mei 2019. Tahun 2019 merupakan peringatan 30 tahun pelaksanaan APEC EWG. Pertemuan kali ini dihadiri oleh 16 ekonomi APEC termasuk Indonesia. Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang IACM (Internal Audit Capability Model), Kasminto Suratnoputro, bertindak selaku Ketua Delegasi Indonesia.
Agenda pertemuan terdiri dari Expert Group Chairs’ Meeting, APERC Workshop, Energy Resilience Taskforce Meeting, LCMT Task Force Meeting, APSEC Workshop, Energy Conservation and Efficiency workshop, dan EWG 57 Plenary Meeting.
Pada sesi APERC Workshop, APERC President Irie Kazutomo dalam paparannya menyampaikan beberapa tren kunci dan rekomendasi yang disusun dalam APEC Energy Outlook 7th Edition, diantaranya penggunaan bahan bakar dan transportasi, investasi dan penggunaan low carbon fuels, serta pengembangan small scale LNG di kawasan Asia Pasifik.
Pada pertemuan ini, 16 ekonomi APEC yang hadir juga menyampaikan perkembangan pembangunan bidang energi di negara masing-masing. Beberapa program bidang energi yang disampaikan Indonesia adalah perkembangan proyek peningkatan rasio elektrifikasi dan pengembangan jaringan gas kota yang telah menjangkau 16 provinsi.
Terkait peer review on fossil fuel subsidy reform, hingga saat ini belum ada lagi ekonomi APEC yang mengajukan diri untuk menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Kegiatan peer review on fossil fuel subsidy reform telah dilaksanakan di lima ekonomi APEC. Ekonomi APEC lainnya didorong untuk mengajukan diri sebagai volunteer kegiatan peer review.
Selanjutnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan the 59th EWG and Its Related Meetings pada semester pertama tahun 2020. (AS)