Jakarta, Para Menteri dari 16 negara anggota Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menghadiri the 7th RCEP Intersessional Ministerial Meeting di Siem Reap, Kamboja (2/3). Pertemuan dibuka oleh Perdana Menteri Kamboja, Yang Mulia Hun Sen, dan dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan, Chutima Bunyapraphasara. Pertemuan diselenggarakan untuk meninjau perkembangan yang terjadi setelah pertemuan KTT RCEP ke-2 pada 25-26 Januari 2019 di Jakarta serta pertemuan the 25th RCEP Trade Negotiating Committee (TNC) pada 19-28 Februari 2019 di Bali.
Pada pertemuan ini, Para Menteri mengingat kembali tekad para pemimpin negara anggota RCEP untuk menyelesaikan ksesepakatan RCEP yang modern, komprehensif, berkualitas dan saling menguntungkan di tahun ini serta menggunakan upaya terbaik untuk mencapai target ini. Selain itu, Para Menteri menyampaikan pujian kepada Komite Negosiasi Perdagangan RCEP yang telah membuat kemajuan berarti dalam pembahasan akses pasar dan teks negosiasi. Akan tetapi, Para Menteri juga melihat bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan untuk mempercepat negosiasi.
Para Menteri yakin bahwa dengan komitmen bersama, seluruh Pasal dan Lampiran dalam Perjanjian RCEP akan dapat segera diselesaikan. Para Menteri menggarisbawahi tanggung jawab bersama seluruh anggota RCEP untuk memastikan kemajuan dengan cara mengatasi berbagai tantangan dan mencari solusi terbaik.
Untuk memastikan dicapainya kemajuan sesuai mandat Para Pemimpin RCEP, Para Menteri sepakat untuk mengintensifkan pertemuan-pertemuan yang tersisa hingga akhir tahun 2019 termasuk pertemuan intersesi. Sesuai kesepakatan, pertemuan RCEP Intersession Ministerial Meeting ke-8 akan dilaksanakan di bulan Agustus mendatang. (AS)