Bogor, Rangkaian Intersessional Meeting of Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) telah dilaksanakan selama tiga hari (13-15/1) di Swisbell Hotel Bogor. Delegasi Indonesia pada pertemuan ini dipimpin oleh Ni Made Ayu Marthini, Direktur Negosiasi Bilateral Kementerian Perdagangan, sedangkan delegasi Tunisia dipimpin oleh Chedli May, Direktur Kerja Sama dengan Negara Arab dan Asia, Kementerian Perdagangan Tunisia. Hadir selaku anggota Delegasi Indonesia adalah perwakilan berbagai Kementerian/Lembaga termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pertemuan membahas dua agenda utama khususnya akses pasar dan teks Rules of Origin (ROO).
Beberapa produk andalan Indonesia yang diperjuangkan untuk mendapatkan penurunan bea masuk dari Tunisia adalah produk kertas, perikanan, dan tekstil. Dalam Indonesia’s list of Request khusus produk binaan migas, sebanyak 7 Pos Tarif diberikan penurunan bea masuk 30% atau kategori C, sedangkan sisanya sebanyak 18 Pos tarif tetap tidak diberikan penurunan bea masuk.
Secara umum, pertemuan berjalan lancar dan konstruktif. Pertemuan selanjutnya atau Putaran ke-4 akan dilaksanakan pada Maret atau April 2020 mendatang. Pertemuan berikutnya diharapkan dapat menjadi pertemuan terakhir untuk memfinalisasi request/offer list dan teks ROO. (AS)