Hal itu disampaikan oleh Direktur
Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang pada saat meresmikan SPB Vi-Gas ke-16 di Bandung,
Jawa Barat, Senin (29/12). SPB Vi-Gas yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda,
Bandung ini memiliki kapasitas tangki penyimpanan 6 ton atau setara dengan
11.800 liter setara Premium dengan kemampuan memasok untuk sekitar 500 angkutan
umum per hari.
Ahmad Bambang mengatakan, Pertamina sangat serius dan fokus untuk terus memacu
penggunaan bahan bakar gas, baik dalam bentuk liquefied natural gas (LNG) yang kini dalam masa pilot project, CNG dengan merek Envogas,
maupun LGV (liquefied gas for vehicle)
dengan merek Vi-Gas sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi BBM. Saat ini,
katanya, konsumsi Vi-Gas dan Envogas baru mencapai sekitar 0,1% dari konsumsi
BBM bersubsidi.
Khusus untuk Vi-Gas, tutur Ahmad, pertumbuhan konsumsinya telah meningkat
rata-rata sekitar 40% per tahun dari semula189 KL pada 2008 menjadi 913 KL
pada 2013. Melihat tren tersebut dan didukung dengan ketersediaan pasokan,
perkembangan teknologi, desain converter kit LGV yang lebih praktis, dan
perkembangan desain mobil ‘dual fuel BBM-LGV’ dunia, dia meyakini masyarakat
akan lebih menerima Vi-Gas sebagai alternatif BBM di masa mendatang.
Saat ini, Pertamina telah mengoperasikan12 SPB Vi-Gas di Jakarta dan 3 SPB
Vi-Gas di Bali. Dibangunnya SPB Vi-Gas di Bandung merupakan langkah awal atas
pengembangan Vi-Gas di Jawa bagian Barat dan untuk turut mensukseskan program
pemerintah konversi penggunaan BBM ke BBG serta program peduli lingkungan.
“Kami juga membangun SPB Vi-Gas di
beberapa kota lain yaitu Semarang dan Yogyakarta. Dengan jaringan SPBU
Pertamina yang tersebar luas di seluruh Indonesia dan memiliki dukungan
finansial yang kuat sehingga dapat menjalankan kebijakan konversi tersebut
secara cepat, tepat, dan masif,†jelasnya.
Penggunaan LGV kini menempati urutan ketiga bahan bakar transportasi yang
paling banyak dikonsumsi di dunia setelah gasoline dan diesel. Di
seluruh dunia, LGV digunakan oleh lebih dari 23 juta kendaraan dan tersedia di
lebih dari 67 ribu stasiun pengisian. dibandingkan dengan BBM, yaitu ramah
lingkungan, pembakaran yang sempurna, bebas sulfur dan timbal, memperpanjang
siklus penggantian pelumas, memperpanjang umur mesin, suara mesin halus dan
bebas knocking.