Jakarta, PT Pertamina (Persero), PT Total E&P dan Inpex memulai diskusi tentang masa transisi pengelolaan Blok Mahakam yang akan mulai dioperatori Pertamina mulai 1 Januari 2018. Meski kepemilikan saham berubah, namun nasib pekerja tetap aman. Jumlah pekerja yang mengelola Blok Mahakam saat ini sebanyak 1.981 orang pekerja permanen, 1.688 pekerja kontrak dan 96 ekspatriat.
“Harus mulai ada pembicaraan mengenai transfer orang karena operasi ini (merupakan) operasi yang lumayan besar. Bahkan dalam porto folio Total sekalipun, ini merupakan blok yang paling penting. Karena itu, kita mewanti supaya pengalihan human capital yang sudah terampil, punya pengalaman, berjalan mulus. Dan sejauh yang kita dengar, Pertamina berkomitmen mengambil semua dari mereka dan kemudian menjaga remunerasi tingkat kompensasi supaya tidak ada karyawan yang memilih keluar karena menjaga kelangsungan (produksi migas) itu penting sekali,†papar Menteri ESDM Sudirman Said di Kementerian ESDM, Jumat (27/3) siang.
Lebih lanjut dia memaparkan, berdasarkan pengalaman pengalihan operator di ONWJ yang berjalan karena yang beralih hanya kepemilikannya semata. Sementara untuk kegiatan operasi, tetap dikelola oleh orang-orang yang sama. “Saya kira Pertamina telah menyampaikan komitmen itu kepada Total dan Inpex dan kalau melihat gesture Total dan Inpex, mereka juga ingin menjaga transisi karena saya yakin mereka juga harus menjaga reputasi. Jadi mereka tidak mungkin pergi begitu saja tanpa menjaga kelangsungan asetnya,†tambah Sudirman.
Selain membicarakan masalah tenaga kerja dan kelangsungan produksi migas, ketiga perusahaan migas itu juga akan melakukan pembicaraan business to businessmengenai prosentase kepemilikan saham di Blok Mahakam. Pemerintah menginginkan agar dalam masa transisi ini, Pertamina dapat memiliki saham meski hanya minoritas. Sebaliknya nanti mulai 1 Januari 2018, Pertamina menjadi mayoritas dan besaran saham untuk Total dan Inpex
“Saya hanya optimis, hanya yakin bahwa yang namanya bisnis harus dikelola secara rasional. Sepanjang para pihak masih mendapatkan value, hal itu bukan hal mustahil. Tapi saya hormati kelegowoan masing-masing. Sebagai pemerintah, kepentingan nasional harus dicapai yaitu produksi tidak boleh turun dan pengasilan negara tidak berkurang, kapasitas nasional harus terbangun dan iklim investasi harus terjaga. Tidak boleh semena-mena pada operator yang eksisting,†tambahnya.
Pemerintah mengharapkan dalam dua pekan ini, ketiganya telah memiliki kesepakatan mengenai mengenai pembentukan tim transisi, tahapan-tahapan transisi, prosentase Pertamina, Total dan Inpex setelah 2018 dan prosetase sahama jika sebelum 2018 Pertamina masuk ke Blok Mahakam. (TW)