"Saya tahu ketika di Pindad, Pindad punya berbagai kapasitas untuk membuat berbagai hal. Tapi intinya, dua item itu bisa kita tugaskan PT Pindad untuk menyiapkannya," kata Menteri ESDM Sudirman Said usai menerima kunjungan Dirut PT Pindad Silmy Karim di Kementerian ESDM, Rabu (14/1).
Dikatakan Sudirman, pengadaan LPG tabung ukuran 3 kg ini merupakan bagian dari Program Konversi Mitan ke LPG yang pada tahun ini akan dilakukan diberbagai daerah yang masih belum terkonversi seluruhnya seperti Sulawesi, Aceh dan Papua. Program ini telah dilaksanakan Pemerintah sejak 2007 dan hingga kini telah dibagikan sebanyak 60.000.000 paket perdana.
Sementara itu, mengenai pengadaan konverter kit sejumlah 50.000 unit merupakan pilot project Program Konversi BBM ke LPG untuk nelayan, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menteri ESDM berharap PT Pindad dapat melakukan pengadaan seluruh barang yang dibutuhkan tersebut. Namun apabila hanya sanggup melakukan separuhnya, itu pun sudah baik karena berarti BUMN tersebut bisa mendapatkan pemasukan dari pengadaan barang di luar alat-alat bersenjata.
Mengenai aturan untuk penunjukan langsung PT Pindad, Sudirman mengatakan, saat ini tengah dilakukan revisi Perpres No 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. “Sebetulnya, spirit-nya Presiden memang membuat segala sesuatu lebih mudah, sinergis dan memang saat ini sedang dilakukan revisi Perpres no 54 tahun 2010 tentang pengadaan. Jadi akan dimungkinkan penunjukan langsung,†katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut PT Pindad Silmy Karim menambahkan, setiap harinya PT Pindad mampu memproduksi 10.000 tabung LPG ukuran 3 kg atau 3.000.000 unit per tahun. Sedangkan untuk konverter kit, Pindad telah memiliki teknologinya, sehingga tinggal mengacu para peralatan yang digunakan nelayan saat ini. Terkait bahan baku, Silmy menyatakan telah meminta dukungan PT Krakatau Steel dan mendapat sambutan yang baik. (TW)