Tangerang Selatan, Peran CCS/CCUS sangat penting untuk mencapai target Net Zero Emision di Indonesia. “Pemerintah melalui Kementerian ESDM mendukung inisiatif stakeholder untuk mengembangkan CCS/CCUS di Indonesia”, ungkap Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji.
Pernyataan tersebut disampaikan ketika memberikan tanggapan sebagai panelis pada sesi “Emerging Industry Challenging: The Roles of CCS/CCUS in Energy Transition for Indonesia Reaching NDC”, pada kegiatan hari kedua IPA Convex ke-47 bertempat di ICE BSD Serpong, Rabu (26/7).
Pada tahap awal, “pengembangan CCUS di reservoir migas akan lebih mudah di banding CCS pada saline aquifer yang memiliki tantangan tersendiri, dan Indonesia telah cukup maju dalam mendorong pengembangan tersebut”, tegas Tutuka.
Penegasan tersebut, seiring dengan telah diterbitkannya Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, serta Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon pada Kegiatan Usaha Hulu Migas.
Namun demikian, “Pemerintah tetap mendukung program CCS pada saline aquifer tersebut dengan menyusun rancangan peraturan presiden yang sedang berlangsung untuk membuka peluang implementasi CCS Hub di Indonesia”, pungkas Tutuka.
“Para stakeholder diminta untuk memberikan feedback kepada pemerintah terkait implementasi permen, dan penyusunan rancangan Perpres CCS Hub tersebut”, harap Tutuka. (AFB)