Semarang, Pada tahun ini Pemerintah akan membagikan 5.000 unit konverter kit di Pulau Jawa dan Bali. Agar penyebaran konverter kit untuk nelayan dapat lebih masif dan tepat sasaran, Pemerintah mendorong para Bupati untuk menyampaikan daftar usulan nelayan yang berhak menerima paket gratis tersebut.
“Para Bupati agar mengirimkan surat ke kami, berisi daftar nama-nama nelayan. Nelayannya yang kapasitas kapalnya di bawah 5 gross tone (GT),” ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja usai acara Migas Goes To Campus di Semarang, akhir pekan lalu.
Daftar usulan tersebut akan diverifikasi oleh tim dari Pemerintah, apakah memenuhi persyaratan untuk menerima paket konverter kit yang terdiri mesin, tabung LPG dan konverter kit. Selanjutnya, Pemerintah akan mengusulkan ke DPR untuk dianggarkan pada APBN tahun depan.
Sementara untuk realisasi pembagian konverter kit tahun ini, saat ini masih dalam tahap lelang dan ditargetkan pada akhir Mei sudah dilakukan penandatanganan kontrak. Rencananya mulai Juni 2016, konverter kit sudah dapat dibagikan dan rampung pada September mendatang.
Pembagian konverter kit untuk nelayan merupakan wujud kepedulian Pemerintah kepada nelayan untuk menurunkan biaya bahan bakar. Program ini juga bagian dari Program Konversi BBM ke Gas di mana sebagian besar nelayan masih menggunakan Solar untuk melaut.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, pengalihan bahan bakar dari BBM ke gas ini memberikan manfaat penghematan bagi nelayan mencapai 60%. Perhitungannya, satu tabung LPG berukuran 3 kg seharga sekitar Rp 20.000-25.000 dan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk melaut sekitar 3 hari. Padahal jika menggunakan BBM, biaya bahan bakar yang harus dikeluarkan setiap kali melaut sekitar Rp 18.000-20.000 per hari atau Rp 54.000-60.000 untuk 3 hari. (TW)