Jakarta, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Setyorini Tri Hutami mewakili Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN Wiratmaja Puja dalam Shell Technology Conference mengenai Performing in Challenging Economy through Technology Leadership, Fairmont Hotel, Rabu (18/2).
Dalam kesempatan itu, Setyorini menyampaikan bahwa energi memegang peranan penting baik bagi industri energi itu sendiri maupun perusahaan, dan industri tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari.
Setyorini menjelaskan, ada target di dalam Nawacita di bidang energi, yaitu 9 hal yang terkait dengan energi sumber daya dan mineral, ketika melakukan penyediaan energi untuk program listrik sebesar 35.000 megawatt, Ditjen Migas mempunyai tugas untuk penyediaan sumber energinya,†ungkapnya.
Lebih lanjut yang termasuk dalam bagian tersebut, ada tata kelola industri biokool, pembangunan transmisi dan distribusi gas, pembangunan jaringan gas rumah tangga, kemudian pembangunan storage hilir, serta kilang minyak pengisian BBG maupun eksplorasi di beberapa kawasan di Indonesia,†tambah Setyorini.
Setyorini juga mengatakan, “Dari tugas itu kami menerjemahkan di dalam rumah kedaulatan energi, bahwa kita selaku pemerintah, harus menyediakan semua akses, sebuah ketersediaan dan juga meningkatkan sebuah daya saing dan meningkatkan kemampuan dalam negeri.â€
Keberadaan shell dinilai mampu meningkatkan sebuah daya saing di Indonesia, â€Saya kira kalau sebuah industri pure monopoli akan menjadi kurang efisien, sehingga keberadaan dari pihak swasta menjadi sangat penting untuk dapat meningkatkan daya saing industri di dalam negeri kita,†ujarnya.
Setyorini menambahkan, perbaikan pembaruan energi, sepanjang ini tergantung kepada migas namun migasnya sedang mengalami penurunan, lalu energi apa lagi yang harus dikembangkan, ini adalah sebuah tantangan atau opportunity. “Dengan pembudayaan konservasi energi, semoga langkah konservasi ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan swasta,†paparnya. (AN)