Jakarta, Bertempat di Hotel Intercontinental, Singapura, Selasa (22/1), diselenggarakan pertemuan khusus para Pejabat Tinggi Energi ASEAN (ASEAN Special Senior Official Meeting on Energy/Special SOME). Acara dibuka oleh Jonathan Goh, Director External Relations, Energy Market Authority Singapura.
“Pertemuan Special SOME kali ini penting untuk memastikan bahwa ASEAN akan menindaklanjuti hasil-hasil diskusi pada pertemuan Para Menteri Energi yang ke-36 lalu, “ kata Jonatan Goh.
Pertemuan Special SOME tersebut dilaksanakan secara back to back dengan ASEAN Plan on Action on Energy Cooperation (APAEC) Phase 2 Drafting Committee Meeting dan pertemuan ASEAN Center for Energy Governing Council. Delegasi Indonesia pada pertemuan Special SOME dipimpin oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Andy Noorsaman Sommeng.
Pertemuan ini secara garis besar membahas hasil dan tindak lanjut Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-36, pelaksanaan dan pemantauan APAEC 2016-2025 Tahap I, serta capaian prioritas tahunan kerja sama energi ASEAN.
Pada kesempatan ini, Indonesia menyampaikan intervensi pada sejumlah sesi pembahasan. Indonesia menyambut baik inisiatif program prioritas pembangunan Pusat Litbang ASEAN untuk Biofuel dan Bioenergi mengingat Indonesia telah memiliki kebijakan dan target terkait pengembangan biofuel di dalam negeri. Terkait inisiatif kerja sama baru Free Trade Agreement untuk Energy and Raw Material, Indonesia menanggapi bahwa kerja sama ini telah dibahas secara bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa.
Atas proposal Amerika Serikat untuk melaksanakan U.S.-ASEAN Offshore Hydrocarbon Resources in the South China Sea and Southeast Asia Workshop, Indonesia menyampaikan perhatian kepada ASEAN bahwa meskipun Indonesia tidak menjadi salah satu pihak yang mempersengketakan Kawasan Laut China Selatan, usulan Amerika Serikat ini berpotensi menyentuh isu sensitif seperti geopolitik dan potensi konflik di kawasan tersebut. (AS)