MWT Dirjen Migas ke Lapangan ABG: Fokus dan Kuasai Pekerjaan di Lapangan

Cirebon, Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan  profesional merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan industri minyak dan gas bumi yang berbiaya tinggi dan beresiko besar. SDM dalam industri migas, terutama yang bertugas di lapangan, hendaknya fokus bekerja  sehingga memiliki penguasaan yang tinggi terhadap bidang yang menjadi tanggung jawabnya.

“Saya minta agar masing-masing pekerja tetap fokus, mengetahui betul apa yang menjadi area tanggung jawabnya. Mulai dari laju air, temperatur dan sebagainya. Jangan sampai ketika ditanya, malahan bingung. Itu menunjukkan kita kurang fokus dalam bekerja,” ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam arahannya dalam rangkaian Management Walktrough (MWT) ke Lapangan Akasia Bagus  (ABG) yang merupakan bagian dari  Asset 3  Pertamina EP (Zona 7) di Cirebon, Jawa Barat, Senin (16/1).  Dalam MWT ini, Dirjen Migas didampingi Koordinator Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Prima K Panggabean dan  Koordinator Pengawasan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi Ayub Asyifudin. Sementara mewakili PT Pertamina adalah  Direktur Utama PT Pertamina EP  (PEP) Wisnu  Hindadari dan GM  Pertamina EP (PEP) Asset 3 Afwan Daroni. 

Dirjen Migas  Tutuka Ariadji menuturkan, terkadang pekerja terjebak dalam kegiatan rutin sehari-hari sehingga menganggapnya bukan hal yang penting. Padahal sebaliknya,  kelengahan atas perubahan dalam kegiatan rutin  dapat berakibat fatal, antara lain turunnya produksi migas. “Kita harus betul-betul tahu, day by day, apa yang harus didalami. Harus memahami masing-masing sumur behaviour-nya seperti apa, sehingga   ketika terjadi perubahan atau perbedaan dalam kegiatan operasi migas, dapat langsung diketahui. Dan orang yang mengetahui perubahan itu hanya  orang berada di lapangan, bukan pimpinan yang di Jakarta (pusat),”  paparnya.

Untuk itulah, perlu ditumbuhkan motivasi bekerja yang mendorong para pekerja melakukan tugasnya semaksimal mungkin. “Saya mendorong agar kita semua dapat bekerja lebih baik di tahun 2023 ini. Terima kasih atas upayanya hingga saat ini. Kami dari Ditjen Migas berupaya menjadi partner yang kondusif, serta solutif,” kata Tutuka.

Khusus mengenai perkembangan Lapangan ABG, Dirjen Migas mengingatkan agar pompa migas dapat beroperasi secara baik. “Hal yang perlu menjadi perhatian di Lapangan ABG adalah pompa migasnya jangan sampai rusak, listrik harus lancar dan suplai gas tidak boleh kurang. Kalau pompa terganggu, proses lain akan terganggu,” katanya.

Dia juga meminta agar dilakukan penanganan terhadap munculnya air dalam kegiatan  eksploitasi.  “Sekarang memang tidak ada air,  tapi nanti tiba-tiba muncul dan itu hanya diketahui oleh orang-orang  subsurface.  Tidak ada yang tahu kapan munculnya air karena posisinya di bawah. Makin  tinggi produksinya, makin cepat juga air keluarnya. Ini perlu ditangani oleh manajemen reservoar,” tambah Tutuka.

Berdasarkan data cadangan migas per 1 Januari 2022, Lapangan  ABG ini merupakan   lapangan dengan cadangan terbukti (P1) minyak bumi dan  kondensat terbesar dari Pertamina EP Asset 3 (Zona 7) yaitu mencapai   24,3 MMSTB.

Target utama reservoir/lapisan di lapangan ABG berupa platform reef dari middle cibulakan (BRF) dengan driving mechanism berupa gas cap dan strong water drive, di mana dengan EUR (economic limit di tahun 2080) mencapai RF  20% melalui program infill drilling (49 sumur) dan manajemen operasi produksi  yang menghindari adanya gas/water coning. (TW/KDB/AFB)

 

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.