MWT Dirjen Migas: Ini Upaya Pemerintah Dorong Pengembangan Migas di Pertamina EP Asset 3

Cirebon,  Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji melakukan Management Walkthrough (MWT) ke Pertamina EP Asset 3 di Cirebon, Jawa Barat,  Senin (16/1).  Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah  mendorong produksi migas nasional dengan cara mengetahui secara terperinci kondisi lapangan-lapangan migas, kendala yang dihadapi, serta mencari solusi untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Kantor Pusat Pertamina EP Asset  3 di Cirebon, Jawa Barat, menuturkan bahwa berdasarkan hasil peninjauan lapangan dan diskusi dengan manajemen Pertamina EP yang dipimpin Direktur Utama PT Pertamina EP  (PEP) Wisnu  Hindadari dan GM  Pertamina EP (PEP) Asset 3 Afwan Daroni, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan agar  produksi migas dapat dimaksimalkan.  Pertama, Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas mendorong  optimalisasi seluruh potensi migas yang ada di Asset 3 termasuk pada  lapangan eksisting, sehingga dapat memberikan tambahan produksi.   “Kita akan membantu monetisasi gas yang selama ini belum termanfaatkan,” ujar Tutuka.

Kedua, Pemerintah membantu mempermudah perizinan dalam kegiatan operasi migas, terutama terkait Amdal dan pengeboran yang memerlukan koordinasi dengan instansi lainnya.

Ketiga, mendorong dilakukannya Enhanced Oil Recovery  (EOR) di bidang injeksi CO2 karena potensinya yang cukup bagus. “Potensi injeksi CO2 cukup besar dan bisa menjadi terobosan bagi Pertamina terutama dan Indonesia. Kalau itu bisa dilakukan, akan luar biasa  hasil migasnya,” kata Tutuka.

Direktur Utama PT Pertamina EP  (PEP) Wisnu  Hindadari menyampaikan apresiasinya atas kunjungan dan masukan Dirjen Migas. Menurut Wisnu,  gas adalah tumpuan untuk memberikan revenue, sehingga Pertamina EP  berusaha untuk mengkomersialisasi seluruh temuan atau potensi gas bumi, di mana  kondisi harga gas bumi di area Jawa Barat saat ini cukup bagus yaitu berkisar antara  US$6-7,5  per MMBTU.

Wisnu juga menyampaikan tantangan yang dihadapi Pertamina EP Asset 3 yaitu kandungan CO2 yang tinggi yaitu sekitar  20-70%,    serta pengiriman minyak yang belum terintegrasi pipa minyak antar lapangan. Beberapa masih menggunakan opsi trucking yang  memiliki cost lebih tinggi.

Pertamina EP Asset 3 membawahi tiga lapangan, yaitu Tambun Field, Subang Field, dan Jatibarang Field. Berdasarkan data   migas per 1 Januari 2022, pada wilayah Pertamina EP  Asset 3  terdapat 56 struktur/lapangan berstatus produksi  atau tengah dalam pengembangan yang memiliki angka cadangan migas yaitu  minyak dan kondensat: 76,5 MMSTB (P1) dan 90,9 MMSTB (3P), serta gas bumi   sebesar  915 BSCF (P1) dan 1.063 BSCF (3P).

Realisasi produksi minyak tahun  2022 sebesar 13.789 BOPD dengan target 2023 sebesar 12.492  BOPD (RKAP) dan 13.563 (WP&B).  Sementara realisasi produksi gas bumi sebesar 241,81 MMSCFD pada tahun  2022 dengan target 2023  sebesar 229,95 MMSCFD (RKAP) dan 235,17 MSCFD (WP&B).

Dalam MWT ini, Dirjen Migas didampingi oleh Koordinator Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Prima K Panggabean dan  Koordinator Pengawasan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi Ayub Asyifudin, Subkoordinator Pelayanan Usaha Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Ivan, serta pejabat terkait lainnya. (TW/KDB/AFB)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.