Jakarta,Kementerian ESDM telah melakukan berbagai upaya agar pelaksanaan 2016 jauh lebih baik dibandingkan tahun 2015, antara lain dengan membentuk Unit Percepatan dan Pengendalian Pembangunan Infrastruktur (UP3I) dan mengangkat pejabat pengelola pengadaan yang tidak terikat tahun anggaran. Jika semua rencana dilaksanakan dengan baik, Menteri ESDM Sudirman Said optimis pelaksanaan anggaran 2016 dapat mencapai 95%.
Hal itu dikemukakan Menteri ESDM Sudirman Said dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, pekan lalu.
Sudirman menjelaskan, Unit Percepatan dan Pengendalian Pembangunan Infrastruktur (UP3I) berfungsi untuk mengawasi dan mengendalikan pembangunan infrastuktur. Termasuk juga memfasilitasi serta melancarkan kendala-kendala atau sumbatan-sumbatan yang selama ini terjadi. Untuk menyelesaikan masalah ini, telah dilakukan rapat sebanyak 27 kali yang dipimpin oleh Menteri ESDM.
“Dipimpin Menteri ESDM, kami rapat 27 kali untuk membedah pelaksanaan 2015 dan persiapan 2016. Betul-betul kita teliti satu persatu, supaya 2016 tidak terulang lagi kesalahan-kesalahan,†katanya.
Upaya lainnya yang dilakukan adalah mempercepat penyelesaian data dukung teknis kegiatan pembangunan infrastruktur dan menyiapkan pelaksanaan APBN sedini mungkin. Untuk tahun 2016, Kementerian ESDM telah mempercepat pelaksanaan 7 bulan dibandingkan biasanya. Lelang kontraktual tahap I telah dilaksanakan pada 11 November 2015 dengan melelang 336 paket senilai Rp 921 miliar. Lelang tahap II dilaksanakan tanggal 2 Desember 2015 sebanyak 87 paket senilai 678 miliar. Sedangkan lelang tahap III akan dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2015 dengan melelang 106 paket senilai Rp 3,094 triliun.
Dengan adanya perencanaan anggaran yang lebih baik, diharapkan pada Januari 2016, pelaksanaan anggaran dapat mencapai 10% dan meningkat menjadi 25% pada bulan April. Pada pertengahan tahun, capaian diharapkan sebesar 65% dan 95% pada akhir 2016. “Kami juga punya harapan, nanti pada pertengahan tahun kalau capaiannya cukup baik, pada waktu ada mekanisme APBN-P, kami akan mengajukan peninjauan kembali kalau diperlukan ada tambahan,†tutup Sudirman. (TW)