Teheran, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said bersama Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan A. Djalil, didampingi Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja, melakukan kunjungan kerja ke Republik Islam Iran, Jumat-Minggu (22-24/5). Kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia dengan Presiden Republik Islam Iran di Konferensi Asia Afika (KAA) tanggal 23 April 2015 lalu.
“Salah
satu pokok diskusi dalam pertemuan bilateral Presiden RI dengan Presiden Iran
saat KAA lalu adalah kerja sama energi,†ungkap Kepala Pusat Komunikasi Publik
Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana di Teheran, Minggu (24/5).
Dadan menjelaskan, untuk merealisasikan kerja sama tersebut, Pemerintah
menjajaki kemungkinan untuk membeli minyak mentah langsung dari Iran. Pada
Sabtu (23/5), Menteri ESDM telah bertemu dengan Menteri Perminyakan Iran Bijan
Namdar Zangeneh dan menyepakati dua hal penting yaitu pembelian crude oil dari Iran untuk Indonesia dan membuka
kesempatan kepada pihak Indonesia untuk terlibat dalam bisnis hulu migas di Iran.
"Dua kesepakatan tersebut merupakan bukti konkrit untuk kerja sama
Selatan-Selatan dan juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan kedua pemimpin
disela-sela KAA,†tambahnya.
Kunjungan kerja Delegasi Indonesia ke Iran melakukan empat jenis pertemuan yang
dilakukan secara simultan yaitu Joint Commission, Bilateral MESDM dan Menteri
Perminyakan Iran, Pertemuan Komite Infrastruktur dan Energi serta pertemuan
teknis dengan melibatkan National Oil Company (NOC).
“Saat joint comission, kedua negara
sepakat untuk saling bekerja sama di sektor hulu migas, baik itu eksplorasi
maupun eksploitasi. Lebih jauh lagi, kita akan menjajaki untuk bekerja sama
dalam bidang engineering dan technical services dalam bidang kilang
pengolahan minyak dan fasiltas penyimpanannya di Indonesia," ungkap Dadan
Selain itu, disepakati peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bentuk
pelatihan, pertukaran pengalaman dan keahlian di sektor migas, seperti LNG, CNG
dan lainnya.Pemerintah Indonesia dan Republik Islam Iran juga sepakat untuk
membentuk Komite Infrastruktur dan Energi. "Komite ini akan bertugas untuk
memonitor butir-butir kesepakatan kerjasama agar dapat berjalan dengan baik,â€
jelas Dadan.
Indonesia dan Iran memiliki berbagai kesamaan, antara lain mayoritas penduduknya
beragama Islam. Kesamaan tersebut diharapkan akan mempermudah, mempercepat dan
mendorong terlaksananya kerjasama kedua negara.
Selain kesamaan agama, faktor lainnya yang diharapkan dapat mempermudah adalah,
demand Indonesia terhadap minyak bumi
akan semakin naik ke depan. Di sisi lain, Iran memerlukan konsumen baru untuk
menyerap produksi minyak.
"Hingga saat ini ada beberapa hal yang perlu dikaji lebih lanjut, yaitu
terkait dengan sistem pembayaran yang perlu dibahas oleh bank sentral kedua
negara. Ini terkait dengan sanksi PBB. Dalam waktu dekat ini, bulan Juni,
delegasi Iran akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pembicaraan lebih
lanjut dan memastikan agar kerjasama ini bisa segera berjalan,†ungkap Dadan.
(TW)
__._,_.___