Surabaya, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Naryanto Wagimin menutup Forum Komunikasi Keselamatan Migas di Hotel Mercure, Surabaya, akhir pekan lalu. Kegiatan yang berlangsung dua hari tersebut menghasilkan sembilan kesimpulan, antara lain seluruh KKKS, badan usaha dan usaha penunjang migas akan menjalankan komitmen keselamatan migas yang sudah ditandatangani oleh perwakilan para pemangku kepentingan di sektor migas.
Selain itu, sosiaisasi RPP Keselamatn migas sebagai penyempurnaan peraturan keselamatan di usaha migas dan pemerintah akan saling berkoordinasi sehingga penerapannya tidak tumpang tindih dengan peraturan yang sudah ada serta budaya keselamatan harus dibangun dan dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua pihak baik internal dan eksternal, di setiap tahapan proses kegiatan dan diperlukan continuous improvement untuk mengembangkannya.
“Konsistensi penerapan HSE adalah salah satu strategi untuk mencegah terjadinya kecelakaan sehingga angka kecelakaan dapat turun secara signifikan,†papar Naryanto.
Kesimpulan lainnya, untuk membangun budaya keselamatan harus menjalan sistem top down leadership yang meliputi komitmen, tanggung jawab dan safety awareness yang harus dibangun terus-menerus. Selain itu, budaya keselamatan dipengaruhi oleh faktor personal dan faktor lingkungan.
Pendekatan perilaku pekerja dalam Keselamatan kesehatn Kerja (K3) dapat dilaksanakan apabila aspek engineering dan sistem manajemen K3 telah dilakukan secara efektif, tenaga ahli wajib memiliki kompetensi keahlian yang tersertifikasi oleh lembaga sertifikasi untuk menjamin keselamatan kerja di kegiatan usaha minyak dan gas bumi sesuai dengan Permen ESDM No 05 tahun 2015 tentang Pemberlakuan SKKNI di bidang usaha migas secara wajib.
“Terakhir, pembiayaan HSE harus menjadi prioritas dan mandatori dalam kegiatan usaha migas dan budaya keselamatan harus diperkenalkan secara dini sejak pendidikan dasar,†jelas naryanto.
Forum Komunikasi (Forkom) Keselamatan Migas merupakan forum diskusi, pertukaran informasi, pengalaman dan teknologi yang bertujuan untuk peningkatan pemahaman dan kesadaran BU/BUT kegiatan migas dan kegiatan penunjangnya terhadap aspek keselamatan migas. Acara ini dibuka oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja dan dihadiri oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala SKK Migas amien Sunaryadi, Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dan KKKS, badan usaha serta usaha penunjang migas. (TW)