Bogor, Kementerian ESDM telah merampungkan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga di Cibinong, Kabupaten Bogor. Dalam waktu dekat, sebanyak 4.035 sambungan rumah (SR) akan segera teraliri gas bumi yang dikelola oleh PT PGN.
“Sinergi ini akan mempercepat perluasan pemanfaatan gas bumi bagi rumah tangga,†kata Manager Area Bogor PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) Yohannes Chandra, seusai acara sosialisasi kepada calon pelanggan yang diselenggarakan di Cibinong, Selasa (28/4).
Bagi warga yang memanfaatkan gas bumi, sejumlah keuntungan bakal mereka raih. Keuntungan itu adalah harga gas bumi untuk rumah tangga yang jauh lebih murah bila dibandingkan LPG. Sebagai ilustrasi, dengan jumlah pemakaian setara satu tabung LPG 12 kg, warga cukup membayar sekitar Rp 40.000. Selain itu juga ramah lingkungan, aman dan praktis. Gas bumi akan selalu mengalir dan tidak perlu takut langka dan tidak perlu membeli ke warung.
Selain di wilayah Cibinong, Bogor, kerja sama antara Ditjen Migas dan Ditjen Migas dalam penyaluran gas untuk rumah tangga juga terjalin di DKI Jakarta (5.200 rumah tangga), Cirebon (4.000 rumah tangga), dan Tangerang (382 rumah tangga). “PGN siap mendapat penugasan selanjutnya dari Kementerian ESDM dalam mengelola dan mengoperasikan jargas rumah tangga ini di wilayah lainnya di Indonesia,†kata Yohannes.
Pembangunan jargas telah dilaksanakan Pemerintah dengan dana APBN sejak tahun 2009 dan hingga saat ini telah terbangun 89.460 SR, dengan perincian: Aceh (1 kota) sebanyak 3.997 SR, Sumatera Selatan (3 kota) 11.686 SR, Jambi (1 kota) 4.000 SR, Rusun Jakarta-Bogor-Tangerang sebanyak 5.254 SR, Jawa Timur (2 kota) 13.250 SR, Jawa Tengah (2 kota) 8.000 SR, Jawa Barat (6 kota) 24.577 SR, Kalimantan Timur (1 kota) 3.960 SR, Kalimantan Utara (2 kota) 6.666 SR, Sulawesi Selatan (1 kota) 4.172 SR dan Papua Barat (1 kota) 3. 898 SR.
Pada tahun 2015, rencananya jargas untuk rumah tangga dengan biaya APBN akan dibangun di dua kota yaitu Lhoksukon dan Pekan Baru. (TW)