Investasi Pengembangan Proyek “Deep Water” di Indonesia Terus Berlanjut

 

Tangerang Selatan, “Investasi pengembangan proyek lapangan raksasa deep water terus berlanjut, hal tersebut menandakan investasi di Indonesia masih menarik termasuk bagi Multinasional Oil Company”. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji disela-sela kegiatan hari pertama IPA Convex ke47 bertempat di ICE BSD Serpong, Selasa (25/7).

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi telah ditandatanganinya Perjanjian Pengalihan Partisipasi Interes Wilayah Kerja Masela antara Shell, Pertamina dan Petronas, serta Perjanjian Pengalihan Partisipasi Interes Wilayah Kerja IDD (Ganal & Rapak) antara Chevron dan ENI.

Penandatangan Perjanjian Pengalihan Partisipasi Interes Wilayah Kerja Masela antara Shell, Pertamina dan Petronas dilaksanakan disela-sela pada acara pembukaan IPA Convex ke47 bertempat di ICE BSD Serpong, Selasa (25/7). Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT. Pertamina Hulu Energi Wiko Megantoro dan EVP & CEO Upstream Petronas Datuk Adif Zulkifli , serta disaksikan oleh Menteri ESDM.

Adapun Perjanjian Pengalihan Partisipasi Interes Wilayah Kerja IDD (Ganal & Rapak) antara Chevron dan ENI berlangsung di London, Selasa (25/7). Perjanjian tersebut, ditandatangi oleh Presiden Director ENI Lasom PLC Francesco Pagano dan Principal Corporate Negotiator Chevron Cathy Cooper, dengan disaksikan secara virtual oleh Menteri ESDM, Direktur Jenderal Migas dan Kepala SKK Migas.

Selanjutnya, “buat Pertamina dengan ditandatanginya Pengalihan Partisipasi Interes Wilayah Kerja Masela ini, menjadi tantangan yang diharapkan berhasil di pengembangannya, sehingga akan membuktikan Pertamina punya kapasitas di pengembangan lapangan raksasa deep water”, lanjut Tutuka.

Sedangkan untuk Wilayah Kerja IDD (Ganal dan Rapak), dengan ENI mengakuisisi aset Chevron di Indonesiat tersebut, memungkinkan ENI mempercepat pengembangan proyek IDD, memanfaatkan kehadirannya yang kuat di area Kalimantan Timur serta sinergi dengan infrastruktur Jangkrik yang dioperasikan ENI, fasilitas LNG Bontang yang ada dan pasar gas domestik. “Diharapkan dapat mendukung untuk terus mengembangkan lapangan-lapangan minyak dan gas bumi yang berpotensi dengan skema pengembangan terintegrasi yang dimilik ENI di Kalimatan Timur”, pungkas Tutuka. (AFB)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.