Washington DC, Mengakhiri lawatan ke
Amerika Serikat mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Sudirman Said menutup rangkaian agenda dengan penandatanganan
kerja sama bidang pengembangan dan konservasi energi antara Pemerintah Indonesia
dan Amerika Serikat yang diwakili oleh Menteri Energi Ernest J. Moniz.
Kerjasama tersebut mencakup:
1. Penelitian mengenai penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS),
2. Penelitian mengenai cadangan minyak bumi strategis (SPR)
3. Pengembangan dan penggunaan energi terbarukan, terutama untuk lokasi-lokasi
on-grid dan off-grid yang terpencil, dan terintegrasi sumber listrik terbarukan
dengan jaringan listrik,
4. Inisiatif efisiensi energi, seperti aplikasi industri dan teknologi smart grid,
5. Pembentukan Centre of Excellence
energi terbarukan,
6. Bidang kerjasama lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Terkait program pengembangan Center of
Excellent (COE) on Clean Energi di Bali, Departement of Energy Amerika
Serikat memberikan komitmen dukungan agar pada Februari 2016 dapat dimulai
pembangunan CoE.
Kedua Menteri juga sepakat untuk mengembangkan sebuah platform global untuk inovasi dan teknologi dibidang energi. Platform ini akan diluncurkan pada
pertemuan IEA di Paris pada bulan November. Selain Amerika Serikat dan
Indonesia, Perancis dan India juga sudah menyatakan kesiapan menjadi bagian
dari platform ini.