Vienna, Sidang OPEC
ke 168 yang berlangsung pada Jumat (4/12) 4 di Vienna, Austria, secara resmi
menerima pengaktifan kembali Indonesia sebagai anggota organisasi negara-negara
eksportir minyak dunia. Sidang yang dihadiri oleh 12 negara anggota lainnya (di
luar Indonesia) memberikan sambutan yang hangat atas kembalinya Indonesia aktif
di OPEC.
"Bagi Indonesia, kembali aktif di OPEC akan memberikan banyak keuntungan,
peluang direct deal pembelian crude dan produk bisa menghemat
cukup signifikan dan yang juga penting kita kembali berkumpul di panggung
internasional, ini penting untuk mengundang investor masuk ke Indonesia,"
ujar Menteri ESDM Sudirman Said selaku Kepala Delegasi Indonesia pada sidang
OPEC ke 168 di Vienna.
Sejumlah pembelian langsung baik berupa produk dan crude sudah
berlangsung seperti dari Arab Saudi dan Kuwait. Menyusul dalam tahap penjajakan
pembelian produk dari Iran, Nigeria, Qatar dan Uni Emirat Arab.
Kesempatan ini juga membuka peluang baru bagi Indonesia untuk mendapatkan
blok-blok migas di negara-negara OPEC. Dalam jangka panjang, langkah ini dapat
meningkatkan kepastian pasokan migas bagi kebutuhan dalam negeri.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat
Komunikasi ESDM Hufron Asrofi dalam siaran persnya mengatakan, sebagai negara
besar dengan kebutuhan energi yang cukup tinggi dan terus meningkat, Indonesia
perlu memastikan ketahanan energinya. Saat ini Indonesia dalam proses transisi
dari penggunaan energi yang didominasi oleh energi fosil menuju energi
terbarukan yang lebih berkesinambungan di masa datang. Meningkatkan ketahanan
energi dilakukan dengan membenahi sektor energi di dalam negeri dalam bentuk
memudahkan perijinan untuk investasi, menggalakan eksplorasi, serta
meningkatkan tata kelola. Hal ini diperkuat dengan peningkatan peran aktif
negara dalam kerjasama luar negeri baik bilateral maupun multilateral.
Di sektor energi, saat ini Indonesia telah menjadi anggota International Energy Agency (IEA) sejak tanggal 17 November 2015
dan kembali mengaktifkan keanggotaannya di OPEC mulai tahun 2016 dengan tujuan
memastikan kepentingan nasional Indonesia terjaga. Indonesia akan mendapatkan
manfaat dari keberadaannya di tengah-tengah organisasi energi global yang
penting. Indonesia akan menjadi bagian dari pengambilan keputusan bukan
penerima akibat dari keputusan. Pergaulan atau network energi di tingkat internasional membuka pintu yang lebih
luas untuk percepatan alih teknologi, kesempatan bisnis yang saling
menguntungkan, serta kesempatan bagi putera dan puteri terbaik Indonesia
berkiprah lebih luas di organisasi energi global. (JMX/TW)