Jakarta, Indonesia mulai menjajaki pasar Afrika. Hal ini tercermin dengan dilaksanakannya perundingan putaran ke-3 Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (IM-PTA pada 5-6 Februari 2019 di Maputo, Mozambik. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Martini, sedangkan Delegasi Mozambik dipimpin oleh Director of National External Trade Ministry of Industry and Trade, Amilcar Arone.
Perundingan ini merupakan usulan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Mozambik untuk melaksanakan PTA sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI kepada Presiden Mozambik pada Februari 2017. Pada pelaksanaan Indonesia-Africa Forum di Bali bulan April 2018, Menteri Perdagangan kedua negara sepakat untuk melakukan negosiasi PTA. Pertemuan pertama telah dilaksanakan pada 31 Mei-1 Juni 2018, sedangkan pertemuan ke-2 dilakukan pada 6-9 November 2018.
Perundingan ke-3 PTA diharapkan menjadi putaran yang terakhir dengan fokus legal scrubbing draft text ROO and finalisasi request atau offer list.
Salah satu bahasan dalam perundingan ini adalah usulan Indonesia agar bea cukai kedua negara dapat bekerjasama di bidang kepabeanan serta menambahkan satu pasal mengenai Customs and Trade Facilitation demi memastikan kelancaran produk ekspor dapat masuk ke pasar Mozambik. Pihak Mozambik pada prinsipnya menyetujui usulan Indonesia ini.
Perundingan dilaporkan berjalan konstruktif dan menunjukkan semangat untuk dapat menyelesaikan perundingan IM-PTA. Kedua negara juga akan menyiapkan terjemahan teks IM-PTA dalam bahasa masing-masing sehingga dapat ditandatangani oleh Menteri Perdagangan kedua negara.
PTA antara Indonesia dan Mozambik diharapkan menjadi hasil nyata Pemerintah Indonesia dalam memperkuat diplomasi ekonomi dengan membuka akses perdagangan ke negara-negara pasar non-tradisional di Afrika. (AS)