Bogor, Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan posisi Indonesia pada pertemuan the 37th Senior Official Meeting on Energy (SOME) and its Associated Meetings telah dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2019 bertempat di Kantor UP3 PT. PLN (Persero) Bogor. FGD dipimpin oleh Kepala Sub Direktorat Kerja Sama Ketenagalistrikan, Afrizal dan dihadiri oleh perwakilan dari Unit Eselon I Kementerian ESDM, Kementerian Luar Negeri, ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE), dan ASEAN Centre for Energy (ACE).
Pertemuan the 37th Senior Official Meeting on Energy (SOME) and its Associated Meetings akan berlangsung pada tanggal 24 - 28 Juni 2019 di Bangkok, Thailand. FGD dilaksanakan untuk mendengarkan paparan perkembangan kerja sama ASEAN serta menghimpun masukan, saran dan intervensi melalui diskusi para peserta FGD.
Pada kesempatan FGD ini ACE memaparkan perkembangan APAEC Phase II Drafting Committee (2016 – 2025) yang meliputi implementation status tahun 2019 dari tiap SSN/SEB. Untuk kerja sama subsektor migas, khususnya area program Trans ASEAN Gas Pipeline (TAGP), ACE dan ASCOPE menyampaikan informasi status infrastruktur gas di kawasan ASEAN meliputi 13 ruas pipa dengan total panjang 3.673 km yang menghubungkan 6 negara dan 8 (delapan) terminal regasifikasi LNG dengan kapasitas 38,3 MTPA.
“Untuk APAEC Phase II, salah satu Action Plan yang diusulkan adalah menambahkan satu lagi negara yang akan membangun terminal regasifikasi,” jelas perwakilan dari ASCOPE Indonesia. Saat ini, lima dari sepuluh negara ASEAN telah memiliki fasilitas terminal regasifikasi (dari 5 negara menjadi 6 negara). Informasi perkembangan kerja sama energi ASEAN ini akan menjadi referensi dalam merumuskan posisi Indonesia di pertemuan the 37th SOME. (AS)