Jakarta, Ditandai dengan pemukulan kentongan, Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja secara resmi menutup acara The 40th IPA Convention and Exhibition 2016 yang berlangsung sejak 25 Mei 2016 di Jakarta Convention Center, Jumat (27/5) petang.
Dalam rangkaian penutupan acara ini, diisi dengan pengumuman penawaran wilayah kerja (WK) migas putaran I tahun 2016 oleh Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Djoko Siswanto, serta pengumuman booth terbaik, hasil karya tulis terbaik dan sebagainya.
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja mengawali sambutannya, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras sehingga acara dapat berjalan lancar dan dihadiri oleh 21.000 pengunjung. “Dengan harga minyak yang relatif rendah seperti sekarang ini, (ramainya pengunjung) menunjukkan bahwa Indonesia masih merupakan tempat yang atraktif dan industri oil and gas masih bersemangat untuk maju. Apresiasi dari kami kepada IPA dapat menyelenggarakan event sebesar ini dengan baik dan semarak,” katanya.
Selama 3 hari pelaksanaan acara ini, lanjut Wirat, terdapat 2 isu besar yaitu diperlukan fleksibilitas kebijakan fiskal dalam mendukung iklim investasi yang kondusif serta momentum ini harus dimanfaatkan untuk menyadari adanya pergeseran paradigma dalam industri migas. “Ini adalah momen yang sangat baik untuk kita bersama-sama mereflesikan dan bergerak lebih cepat lagi,” tambahnya.
Lebih lanjut Wirat mengatakan, hal lain yang perlu dilakukan dalam situasi harga minyak rendah ini yaitu pemerintah harus bergandengan tangan dengan investor untuk mendorong indutri migas bergerak lebih cepat. Selain itu, Indonesia perlu bergerak ke laut dalam.
Untuk ke depan, Pemerintah akan mendorong investasi melalui terobosan atau kebijakan yang dapat meningkatkan kapabilitas nasional dalam menggerakkan sektor migas, dengan tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. “Kita harapkan sinergi antara Pemerintah dengan IPA dapat berlangsung secara berkesinambungan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan, baik di sektor eksplorasi, modernisasi, komersialisasi dan proses lainnya untuk menggairahkan industri migas Indonesia,” paparnya. (TW)