Nusa Dua – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah melakukan upaya besar dalam mengembangkan CCUS baik melalui melalui penetapan regulasi yang melandasi proyek CCUS di Indonesia, juga menyiapkan kerangka kebijakan CCUS yang kuat. Ke depan Indonesia berharap kolaborasi bersama negara-negara ASEAN untuk mewujudkan roadmap CCUS.
“Konferensi ini tentunya sangat penting untuk mencari masukan dan mendapatkan pembelajaran berharga dari para pemangku kepentingan internasional utama kita, guna menjamin keamanan energi, mencapai NDC di ASEAN, dan memastikan keterjangkauan CCUS di masa depan, “ ungkap Direktur Pembinaan Program Migas Mustafid Gunawan pada ASEAN Chairmanship 2023 Side Event bertajuk "Sustainable Energy Financing and Mobilisation of Energy Investment and Advancing CCUS Implementation for Energy Security in ASEAN", Rabu (23/8).
Dalam closing remarks tersebut, Mustafid juga menyampaikan terima kasih kepada semua peserta yang telah bergabung dan terlibat dalam diskusi selama dua sesi konferensi yang terselenggara bersama dengan ASEAN, Jepang, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), dan ASEAN Centre for Energy (ACE).
“Kami telah berdiskusi dan memperoleh pengetahuan dan pembelajaran berharga mengenai transisi teknologi dan pendanaan menuju netralitas karbon ASEAN, pengembangan dan penerapan CCUS di ASEAN, dan apa saja yang diperlukan untuk mewujudkan dan memajukan CCUS di ASEAN, imbuh Mustafid secara virtual.
Ke depan, pihaknya juga berharap Indonesia bersama negara-negara ASEAN dapat mewujudkan peta jalan CCUS untuk pengembangan dan penerapan CCUS dalam skala besar. Hal ini dilakukan untuk mendukung jalur dekarbonisasi dan mitigasi perubahan iklim melalui kolaborasi regional.
“Kami sangat berharap hasil ini akan mengarah pada kolaborasi regional yang lebih besar dalam penerapan CCUS di ASEAN, “pungkas Mustafid.
(RAW)