Jakarta, Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur energi sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembangunan infrastruktur energi subsektor minyak dan gas bumi (migas) yang menjadi salah satu proyek strategis nasional adalah pembangunan jaringan pipa transmisi gas bumi Cirebon–Semarang (Cisem), yang kini menjadi magnet baru bagi para investor, khususnya di sektor industri.
“Investasi tidak hanya bicara soal lahan dan insentif fiskal, tetapi juga soal kepastian energi. Pipa Cisem menjawab kebutuhan itu,” ujar Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Gedung Ibnu Soetowo Jakarta, Jumat (20/6).
Proyek Cisem dibangun dengan pendekatan “gas to industry” untuk memastikan ketersediaan energi murah, bersih, dan berkelanjutan di sentra-sentra ekonomi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Melalui proyek ini, Pemerintah ingin menjadikan gas bumi bukan sekadar komoditas energi, tetapi juga sebagai pemantik pertumbuhan investasi jangka panjang.
Laode memaparkan bahwa tahap pertama proyek Cisem telah selesai dan beroperasi, melayani kawasan-kawasan industri strategis seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK). “Ketersediaan infrastruktur gas ini telah meningkatkan daya tarik kedua kawasan tersebut di mata investor domestik maupun asing, karena menawarkan efisiensi biaya energi sekaligus kepastian pasokan,” pungkasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, pembangunan Cisem Tahap 2 yang menghubungkan Semarang dan Cirebon melalui rute yang lebih luas, saat ini telah mencapai progres 70%. Seluruh jaringan diharapkan akan tersambung penuh dan beroperasi dalam waktu dekat, sehingga akan membuka akses energi gas hingga ke lebih banyak kawasan produktif.
“Tak hanya berhenti di situ, Pemerintah dan BUMN energi juga menyiapkan langkah strategis lanjutan. PT Pertagas, anak usaha Pertamina Gas Subholding, tengah mengkaji pembangunan jaringan pipa transmisi gas Tegal–Cilacap yang ke depannya akan terinterkoneksi langsung dengan jaringan Cisem, memperluas manfaat gas bumi ke wilayah selatan Jawa,” papar Laode.
Seiring dengan itu, Pemerintah saat ini sedang merencanakan pembangunan beberapa ruas pipa transmisi baru yang juga akan dibiayai menggunakan dana APBN, antara lain Cirebon–Bandung di Provinsi Jawa Barat, Semarang–Solo–Yogyakarta di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta Dumai–Sei Mangkei di Pulau Sumatera.
“Semua langkah ini merupakan bagian dari visi besar untuk membentuk sistem jaringan gas nasional yang terintegrasi, kompetitif, dan menjangkau lebih banyak wilayah. Dari pipa-pipa baja yang dibangun ini, harapan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan tengah disusun, selangkah demi selangkah,” jelas Laode.
Pemerintah berharap dengan keterhubungan antar ruas, kepastian pasokan, dan efisiensi biaya operasional, infrastruktur gas bumi seperti Cisem akan menjadi salah satu faktor kunci dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi di Indonesia. (KDB)