Peluncuran ini merupakan yang
ketiga kalinya diadakan di Indonesia, sejak pertama kali diluncurkan tahun
2008. Ini merupakan apresiasi dari IEA karena tidak semua negara bisa mendapat
kesempatan untuk peluncuran WEO. Terhadap hal ini, Menteri ESDM Darwin Zhady
Saleh mengungkapkan penghargaannya.
Pemilihan Indonesia sebagai
tempat peluncuran WEO, menurut Kepala Biro Hukum dan Humas ESDM Sutisna
Prawira, menunjukkan bahwa IEA mengakui peran strategis Indonesia dalam pasar
energi global. Pengakuan ini didukung fakta bahwa Indonesia memiliki kekayaan
sumber daya energi yang cukup melimpah seperti gas alam dan batu bara, yang
selain berperan penting dalam pembangunan nasional, juga berkontribusi dalam pembangunan
negara lainnya, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
WEO merupakan salah satu
produk penting yang dikeluarkan IEA setiap tahun dan menggambarkan evaluasi
kondisi saat ini serta proyeksi jangka panjang pasokan dan permintaan energi
global serta kebijakan energi di berbagai negara. Kajian dalam WEO juga
menyertakan pengaruh-pengaruh lainnya seperti kondisi perekonomian global,
geopolitik dan kebijakan-kebijakan terkait dengan pengurangan emisi CO2 global.
Hal tersebut kemudian diolah dengan analisis model energi untuk menghasilkan
sebuah proyeksi keadaan pasar energi global di masa datang.
â€ÂDengan WEO, Indonesia bisa
memetakan posisinya dalam pasar energi global pada saat ini dan membantu
mempersiapkan untuk menjawab tantangan pengembangan energi di masa depan,†kata
Sutisna.
Dalam acara peluncuran ini,
Direktur Eksekutif IEA menyerahkan WEO 2010 kepada Menteri ESDM. Acara ini juga
dihadiri oleh para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM serta
wakil dari instansi pemerintah lainnya, BUMN, asosiasi sektor energi, pengamat
energi dan akademisi.