Hadir dalam acara tersebut,
Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Meneg BUMN Mustafa Abubakar, Dirjen Migas
Kementerian ESDM Evita H. Legowo, President IPA Ron Aston dan eksekutif dari
berbagai perusahaan migas lokal dan internasional.
Dalam sambutannya, Menteri ESDM
mengemukakan, realisasi investasi di sektor hulu migas yang meliputi
pengembangan, produksi dan eksplorasi telah menunjukkan peningkatan yang
signifikan selama 5 tahun terakhir yaitu dari US$ 5,8 milyar di tahun 2004
menjadi US$ 11,3 milyar tahun 2009.
"Dalam kuartal pertama tahun
2010, total realisasi investasi telah mencapai US$2,61 milyar, lebih tinggi
dibanding periode yang sama tahun 2009 yang bernilai US$ 2,55 milyar,"
katanya.
Dikatakan Darwin, investasi dalam
industri migas memerlukan komitmen finansial serta resiko tinggi. Oleh karena
itu, dibutuhkan kerja sama yang kuat antara Pemerintah dengan para mitra, guna
menciptakan iklim investasi yang lebih baik.
"Pemerintah akan melakukan
segala upaya untuk menjamin return of investment dari para investor dan
menghargai santity of contract," tegasnya.
Terkait dengan kontrak,
Pada kesempatan yang sama,
President IPA Ron Aston mengemukakan, konvensi dan pameran IPA bertujuan
meningkatkan investasi di industri migas serta menyediakan landasan bagi dialog
antara seluruh pemangku kepentingan dan para pembuat kebijakan dalam membehas
hal-hal mengenai investasi dan tantangan yang dihadapi sehingga dapat
menghasilkan solusi yang terbaik.
Konvensi dan Pameran IPA ke 34
mengambil tema “Investasi Bersama Demi Pertumbuhan Masa Depanâ€Â, berlangsung dari
tanggal 18 hingga 20 Mei 2010. Sejumlah tema yang dibahas dalam acara ini,
antara lain seberapa jauh Indonesia mampu menarik investasi di sektor migas,
peran gas dalam memenuhi pendapatan negara dan peningkatan kebutuhan energi,
isu-isu yang muncul dari UU mengenai lingkungan hidup bagi industri migas serta
memahami dan mengelola bisnis hulu migas di Indonesia.