Forum ini tidak hanya
mempertemukan para pemangku kebijakan dari berbagai negara, tetapi sekaligus menjadi tempat bertemunya produsen,
distributor, pemasar serta penyedia layanan rantai bisnis LPG untuk menjalin
hubungan bisnis yang mendorong pengembangan konsumsi LPG di beberapa negara.
Bagi Indonesia
pertemuan ini memiliki nilai strategis mengingat Indonesia dipilih sebagai tuan
rumah karena keberhasilan program konversi minyak tanah ke LPG yang telah
diterapkan Pemerintah sejak tahun 2007 hingga saat ini, yang telah menjangkau
hampir seluruh penduduk Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan dalam sambutannya mengatakan,
peningkatan konsumsi LPG di tanah air akibat konversi minyak tanah ke LPG,
telah mendorong Pertamina untuk lebih agresif meningkatkan pengembangan
infrastruktur penyediaan LPG sekaligus untuk menjaga ketahanan energi. Pada
awal pelaksanaan konversi Pertamina memiliki tangki LPG dengan kapasitas
136.000 MT. Namun dalam perkembangannya seiring dengan peningkatan konsumsi
maka kapasitas tangki meningkat menjadi 295.000 MT pada tahun 2012. Selain itu
Pertamina juga mengoperasikan Floating Storage Unit untuk menyimpan 431.400 MT.
"Dengan distribusi yang menjangkau ke pulau-pulau di
seluruh Indoneisa, kami juga akan terus meningkatkan armada kapal LPG, Filling Station dan meningkatkan
kapasitas tangki," ujar Karen.