Wilayah kerja migas yang
ditawarkan tersebut, menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo pada
acara3rd IndoOGP Summit di Crowne Plaza, Rabu (14/4),
berjumlah sekitar 34 blok. Sedangkan WK CBM sekitar 4 blok. Khusus untuk WK
CBM, ini merupakan untuk pertama kalinya ditawarkan melalui tender reguler.
“Sebelumnya untuk CBM, wilayah
kerjanya ditawarkan melalui penawaran langsung atau joint study. Tapi untuk tahun ini, kita tawarkan melalui tender
reguler, di mana data-datanya dipersiapkan oleh Pemerintah,†kata Evita.
Agar WK migas dan CBM ini dapat
menarik investor, Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas data dengan bekerja
sama dengan Badan Geologi serta menciptakan iklim investasi yang kondusif,
antara lain dengan cara meyakinkan investor bahwa tidak ada lagi ‘caping’ cost recovery.
“Saya tegaskan lagi, tidak ada ‘caping’ cost recovery,†ujar Evita.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu
Migas A. Edy Hermantoro menambahkan, jumlah WK yang akan ditawarkan itu masih
bersifat sementara, tergantung pada respon investor.
“Kita akan pilih dulu mana yang
menarik bagi investor, baru dipilih dan diumumkan,†imbuh Edy.
Daftar
sementara WK 2010 yang ditawarkan melalui tender reguler adalah East Natuna, SE
Baronang, Nias I, Nias II, Tanjung Jabung, Sunda Strait I, Sunda Strait II,
Sunda Strait III, West Kangean I, West Kangean II, South Kangean I, South
Kangean II, SE Mandar, SW Makassar, West Sebuku, Saliki, SW Bird Head dan
Wokam.
Sedangkan
WK yang ditawarkan melalui penawaran langsung adalah North Sokang, NW Natuna,
Gurita, Sumbagsel, Titan, Kuala Pembuang Sampit, Damar, Belayan, Bone Bay,
Babar, Selaru, Yamdena, Arafura Sea II, North Arafura, Onin dan North Semai.