Tingkatkan Investasi Energi, Pemerintah Kembangkan Berbagai Potensi Kerja Sama Indonesia – Norwegia

Berita



Jakarta,
Pemerintah terus berupaya meningkatkan investasi energi nasional dengan mengembangkan potensi energi di berbagai wilayah. Dengan segala potensi yang dimiliki Indonesia tersebut, tentunya Pemerintah terus membuka peluang bagi investor nasional maupun internasional yang berniat untuk bekerjasama sama dengan Pemerintah. Sebagai bentuk implementasi MoU kerja sama energi tahun 1995 antara Pemerintah Indonesia dan Norwegia, Ditjen Migas Kementerian ESDM mengadakan pertemuan Konsultasi Energi Bilateral Indonesia – Norwegia atau Indonesia – Norway Bilateral Energy Consultation (INBEC) di Hotel Pullman Jakarta, Senin (1/7).

“Sejak Konsultasi Energi Bilateral terakhir pada tahun 2022, sektor energi secara internasional dan nasional telah berkembang untuk menjawab tantangan transisi energi. Indonesia dengan jalur nasional kita juga mengalami perkembangan dan kemajuan, baik pada sektor Energi Baru dan Terbarukan maupun pada sektor Migas,” papar Plt. Direktur Jenderal Migas Dadan Kusdiana saat mengawali Scene Setting Session: Developments in the two countries energy sectors pada pertemuan INBEC tersebut.

Dalam hal transisi dan efisiensi energi, Indonesia terus meningkatkan komitmennya untuk berkontribusi terhadap pengurangan emisi global. Pada COP27, Indonesia telah mendeklarasikan Enhanced Nationally Defeded Contribution (E-NDC) dengan meningkatkan target penurunan emisi dari 29% menjadi 32%.

Dadan memaparkan bahwa kontribusi sektor energi juga meningkat dari 314 juta ton CO2 menjadi 358 juta ton CO2e pada tahun 2030. Pada tahun 2023, pencapaian penurunan emisi sebesar 123,2 juta ton CO2e. Jumlah tersebut sudah melampaui target tahun ini sebesar 116 juta ton CO2e. Capaian tersebut sebagian besar diwujudkan melalui pengembangan energi baru dan terbarukan serta penerapan efisiensi energi.


“Untuk jangka panjang, Indonesia juga menargetkan untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Di bidang energi, penurunan emisi akan dicapai melalui diversifikasi, konservasi, dan dekarbonisasi sektor energi yang lebih massif,” papar Dadan.

Dalam hal penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, biofuel menjadi alternatif pengganti bahan bakar fosil di Indonesia. Biofuel yang berasal dari energi terbarukan menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dibandingkan bahan bakar fosil. Hal ini mengurangi impor bahan bakar dan menghemat devisa dan neraca perdagangan serta menjaga ketahanan energi di Indonesia.

“Penerapan biodiesel telah berjalan sukses selama lebih dari 17 tahun dan menjadikan Indonesia sebagai pionir dan pemimpin dalam pemanfaatan biodiesel. Mulai tanggal 1 Februari 2023 lalu, kami telah menerapkan B35 secara nasional. Pemanfaatan Biodiesel pada tahun 2023 mencapai lebih dari 12,2 juta kL, memberikan manfaat ekonomi hingga 15,82 triliun rupiah dan diproyeksikan menghasilkan penghematan lebih dari 120 triliun rupiah,” ungkap Dadan.


Untuk bidang Migas, Pemerintah mempunyai komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca melalui pengembangan dan pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

“Indonesia juga mempunyai potensi penyimpanan CO2 yang signifikan dengan total 577,6 Giga Ton, yang terdiri dari 4,8 Giga Ton Depleted Oil and Gas Reservoir dan 572,8 Giga Ton Saline Aquifer. Potensi penyimpanan CO2 tersebut tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, yakni di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua,” papar Dadan.

Dadan mengungkapkan bahwa Indonesia meyakini teknologi asal Norwegia merupakan salah satu yang paling tepat untuk diterapkan di Indonesia, khususnya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung dan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Norwegia yang telah memberikan ide dan pengetahuan mengenai proses bisnis dan regulasi di CCS/CCUS. (KDB)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.