“Proses pembongkaran tangki masih berlangsung. Kami juga mengambil sampel tanah untuk dianalisis apakah terjadi pencemaran atau tidak,’ kata Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Suyartono.
Suyartono menjelaskan, SPBU Shell yang mengalami kebocoran sebetulnya hanya satu yaitu di Cikokol Tangerang. Namun lantaran 3 SPBU lain memiliki tipikal yang sama, akhir turut ditutup sementara sebagai tindakan preventif.
SPBU Shell yang ditutup sementara hingga saat ini berlokasi di Cikokol Tangerang, Jl Pangeran Antasari Jakarta Selatan, Jl Raya Cibubur Jakarta Timur dan Jl Prapanca Jakarta Selatan.
Mengenai kemungkinan terjadinya kesalahan prosedur dalam pemasangan tangki timbun bawah tanah, menurut Suyartono, hal itu bisa saja terjadi.
‘Alat yang dipasang mungkin baik. Namun dalam pemasangannya,
Kebocoran SPBU seperti ini, lanjutnya, merupakan salah satu pelanggaran terhadap keselamatan konsumen migas. Ia mengharapkan peristiwa ini dapat mempercepat penyusunan RPP Keteknikan Migas yang kini memasuki tahap penyempurnaan di internal Ditjen Migas. Diharapkan akhir Februari mendatang, RPP sudah dapat diserahkan ke Biro Hukum Departemen ESDM untuk proses selanjutnya.