Selain itu, peningkatan pemanfaatan metana untuk
meningkatkan efektifitas biaya dan eksploitasi serta pemanfaatan gas sebagai
energi bersih dan mendorong kerja sama pemerintah dan swasta dalam investasi di
sektor energi.
Menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo
dalam rapat tindak lanjut The 3rd Energy Policy Dialogue RI-USA dengan instansi terkait
di Gedung Migas, Senin (23/8), tiga prioritas kerja sama itu akan disampaikan
ke pihak AS pada Joint Commision yang rencananya akan diselenggarakan di
Washington DC pada 17 September mendatang.
“Dalam Joint Commision
tersebut ada beberapa working group,
termasuk energi. Tiga prioritas ini akan disampaikan di acara tersebut,†kata
Evita.
Hubungan bilateral Indonesia-Amerika dalam wadah RI-USA
Energy Bilateral Consultations Meeting telah dimulai sejak tahun 1990, di
mana pertemuan pertama dilaksanakan di WashingtonDC tanggal 29 Juni 1990. Sampai
dengan tahun 1997, telah dilaksanakan 7 kali pertemuan yang dilaksanakan secara
bergantian di Jakarta dan WashingtonDC.
The 1st Indonesia-USA Energy PolicyDialogue telah berlangsung
tanggal 26 Mei 2005 di WashingtonDC, dibuka oleh Meneg BUMN
Sugiharto dan wakil Menteri Energy AS Clay Sell. Pertemuan ini dipimpin bersama
oleh Assistant Secretary Karen Harbert dan Dirjen Migas Iin Arifin Takhyan.
The 1st Indonesia-USA Energy PolicyDialogue merupakan awal
upaya menghidupkan kembali Bilateral Energy Consultations yang telah terhenti
selama 7 tahun. Penyelenggaraan pertemuan ini merupakan tindak lanjut
pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden George W Bush pada
25 Mei di Washington DC.
The 2nd
Indonesia-USA Energy Dialogue dilaksanakan di Jakarta
pada 20-21 Oktober 2008. Hadir dalam pertemuan tersebut, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Dirjen Migas Evita H. Legowo.