Penandatanganan dilakukan di
PJBG yang ditandatangani adalah antara Medco E&P
Indonesia dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Gas diambil dari Blok
South and Central Sumatra (SCS) yang dioperasikan oleh Medco E&P, sebesar
20 BBTU per hari. Gas akan dialirkan selama 2 tahun, dan akan mulai efektif
pada Desember 2009. Gas yang terkontrak nantinya akan digunakan untuk mendukung
operasional pembangkit listrik di Jawa Bagian Barat.
PJBG kedua antara PT Medco Lematang dengan PT PGN
(Persero) Tbk. Gas diambil dari Lapangan Singa, Blok Lematang yang dioperasikan
oleh Medco E&P, dengan volume gas sebesar 48,6 BBTU per hari. Kontrak akan
dibuat berlangsung 3 tahun, dimulai pada kwartal pertama tahun 2010. Nantinya
gas juga akan digunakan untuk mendukung operasional pembangkit listrik di Jawa
Bagian Barat.
Terakhir, PJBG antara ExxonMobil dan PT Pupuk Iskandar
Muda. Gas diambil dari Lapangan Arun yang dioperasikan oleh ExxonMobil sebesar
1 kargo LNG atau setara 3300 MMSCF. Gas akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
operasi PT PIM selama 2 bulan yaitu Desember 2009 dan Februari 2010.
Dalam sambutannya, Priyono mengatakan PJBG antara ExxonMobil dengan PT PIM
sebesar 1 kargo LNG ini merupakan rangkaian terakhir dari total penjualan gas
setara 6 kargo LNG yang dialokasikan untuk menjamin pasokan gas untuk pabrik
pupuk PT PIM selama tahun 2009 sampai Februari 2010.
“Untuk selanjutnya kami mengharapkan koordinasi dan
kerjasama yang baik, dan juga dukungan dari semua pihak yang memiliki
kepentingan untuk segera merealisasi PJBG-PJBG ini,†katanya.