Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso, sedangkan Delegasi Thailand dipimpin Dr. Kurudjit Nakornthap, Deputi Permanent Secretary for the Permanent Secretary, Kementerian Kerajaan Thailand.
Pada pertemuan tersebut, Dirjen Migas akan melakukan presentasi mengenai Indonesia’s Oil and Gas Policy and Current Situation. Hal-hal lain yang juga dibahas dalam pertemuan 2 hari tersebut, antara lain renewable energy serta coal and mining.
Pada pertemuan itu juga akan dilakukan diskusi terbuka yang membahas mengenai Natuna dan LNG. Hadir dalam sesi ini, perwakilan dari PT Pertamina, PT PLN dan PT Aneka Tambang.
Sebelum dilakukan pertemuan The First Indonesia-Thailand, telah dilakukan penandatanganan Joint Statement for the Establishment for the Energy Forum pada 21 Desember di Bangkok. Ini merupakan tindak lanjut pertemuan di Bali tanggal 6-7 Desember 2007 yang membahas mengenai pertukaran informasi kebijakan sektor energi masing-masing negara, peluang investasi sektor energi, peluang kerja sama proyek energi Indonesia-Thailand, penerapan kerja sama pada sektor swasta dan rencana pelaksanaan energi forum.
Kerja sama Indonesia-Thailand di bidang energi dan sumber daya mineral mulai dibicarakan pada pertemuan Presiden RI dengan PM Thailand pada Oktober 2006 di Jakarta. Pada pertemuan itu, kedua pemimpin negara membicarakan masalah seputar pasokan dan perdagangan energi di kawasan Asia Tenggara. Isu energi ini kemudian dibicarakan lebih lanjut oleh menteri energi kedua negara di sela-sela pertemuan ke 8 Menteri Energi negara-negara anggota APEC di Darwin, Mei 2007. Kedua menteri saling bertukar pandangan mengenai peluang peningkatan kerja sama energi yang dipertegas dalam pertemuan ke 6 Joint Commission Meeting di Bangkok pada Juni 2007. Pertemuan dilanjutkan dengan acara di Bali akhir Desember 2007.