“Kita hanya akan bicara mengenai policy antara Pemerintah Jepang dan Indonesia, dipimpin setingkat
dirjen,†kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo.
Menurutnya, pertemuan itu akan membahas lebih mendalam
kebijakan dari kedua negara mengenai sektor ESDM. Misalnya, kebijakan mengenai
ekspor gas dan batu bara.
“Mereka kan
tahu, kita mendorong gas untuk domestik dan batu bara yang diekspor itu harus
ada nilai tambahnya. Mereka ingin tahu lebih jelas,†ungkap Evita.
Jadi dalam paparannya nanti, Pemerintah Indonesiatidak akan ‘menawarkan’ proyek untuk
investasi.
“Tidak ada tawaran investasi,†kata Evita.
The 1st
Indonesia-Japan Energy Policy Dialogue merupakan tindak lanjut pertemuan Menteri ESDM Darwin
Zahedy Saleh dengan Menteri METI Jepang Mr Naoshima pada Januari 2010 lalu.
Pertemuan akan digelar pada tanggal 13-14 Mei 2010.
Kebijakan yang akan dibahas meliputi kebijakan migas,
ketenagalistrikan, efisiensi energi dan energi terbarukan, minerba pabum serta
kelitbangan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia kedua negara.
Bertindak sebagai pimpinan Delegasi Indonesia adalah Dirjen Migas
Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Sedangkan delegasi Jepang dipimpin Director General for Energy, ANRE, METI,
Mr Takayuki UEDA.
Selain membahas kebijakan energi kedua negara, rombongan
juga akan melakukan kunjungan ke LNG
facilities Negishi milik Tokyo Gas dan thermal
power plant Isogo milik J-Power.
Rombongan juga mendapat undangan dari Institute of Energy Economics Japan (IEEJ) untuk menghadiri CSR Program: Indonesia-Japan Technology
Introduction and Dialogue on Energy and Mineral Resourches, pada tanggal 12
Mei.
Kerja sama bilateral Indonesia dan Jepang telah
berlangsung cukup lama dalam berbagai wadah atau bentuk, antara lain melalui
lembaga-lembaga Japan-Indonesia Cooperation
Agency (JICA), Indonesia-Japan
Economic Partnership Agreements (IJEPA), Japan-Indonesia Partnership Association (JIPSA), Japan Institute for Overseas (JIO) dan Indonesia-Japan Energy Round Table
(IJERT).
IJERT merupakan kerja sama Indonesia-Jepang di sektor
ESDM. Hingga saat ini, IJERT telah 10 kali dilaksanakan dan terakhir pada tahun
2009 di Jakarta.
IJERT bertujuan menjembatani kepentingan B
to B kedua negara di bidang energi dan sumber daya mineral, utamanyaperdagangan LNG dari Indonesia ke Jepang yang
hingga saat ini telah berlangsung lebih dari 30 tahun.