“Dia (
Blok Natuna D Alpha terletak sekitar 250 km dari Kepulauan Natuna. Cadangannya pun sangat besar, diperkirakan 46 triliun kaki kubik. Namun untuk mengembangkan Blok Natuna tidak mudah karena 70% cadangan gasnya berisi CO2. Jadi, diperlukan teknologi canggih untuk penghilangan, pembuangan, dan penyimpanan karbon dioksida karena CO2 tidak bisa dibuang sembarangan. Investasi yang dibutuhkan juga tidak sedikit, diperkirakan sekitar US$ 52 miliar.
Pemerintah secara resmi menunjuk Pertamina dalam pengembangan Blok Natuna D-Alpha yang tertuang dalam Surat Menteri ESDM No 3588/11/MEM/2008 tertanggal 2 Juni 2008 tentang Status Gas Natuna D-Alpha.
Term and condition pengembangan Blok Natuna d Alpha juga telah diserahkan ke PT Pertamina (Persero). Syarat dan ketentuan yang bersifat umum itu akan digunakan BUMN tersebut untuk memilih mitra kerjanya.
Berdasarkan term and condition itu, Pertamina dapat menyeleksi lebih lanjut calon mitra kerjanya yang hingga kini masih berjumlah 8 perusahaan yaitu ExxonMobil, Statoil Hydro, Chevron, Total, Shell, ENI, CNPC dan Petronas.
Ditargetkan, penandatanganan kontrak kerja sama
pengelolaan Blok Natuna D Alpha antara pemerintah dengan PT Pertamina (Persero)
dapat dilakukan tahun ini.