Mengenai wilayah kerja migas yang sudah pernah ditawarkan namun tidak menarik investor, lanjut Luluk, pemerintah sedang mengkaji opsi menenderkan bagi hasilnya.
“Kalau tidak ada sesuatu yang baru, kan bisa jadi tidak menarik (investor) juga. Kami sedang mengkaji 6 wilayah kerja itu kita tenderkan split-nya supaya dapat menarik investor,” ucapnya.
Investor yang dapat memberikan bagi hasil yang paling menarik dan menguntungkan bagi negara, dapat menjadi pemenang tender.
Ke enam blok yang pernah ditawarkan lagi tersebut adalah Blok Cakalang, Kerapu, Baronang, Dolphin, Cucut serta Buton II.
Secara umum, bagi hasil untuk minyak yang berlaku saat ini adalah 85% untuk pemerintah investor mendapat 15%. Bagi hasil gas, 70% pemerintah dan 30% investor. Sedangkan untuk daerah yang sangat terpencil dan belum memiliki infrastruktur, pemerintah dapat memberikan bagi hasil 51% pemerintah dan 49% bagi investor.
Pemerintah mengumumkan penawaran 26 wilayah kerja migas 2007 pada 3O Oktober lalu, bersamaan dengan acara SPE and APOGCE di JCC, Jakarta. Dari 26 blok yang ditawarkan tersebut, pemerintah berharap mendapat investasi baru senilai US$ 445 juta dan dapat membuka lapangan kerja baru. Penandatanganan kontrak kerja sama migas diharapkan dapat dilakukan 6 bulan mendatang.