Di kawasan Jabodetabek, terdapat 96 rumah susun yang terdiri
dari 33 rusun eksisting, 16 rusun dalam tahap konstruksi dan 47 rusun dalam
tahap perijinan. Dari 33 rusun eksisting, hanya 8 rusun yang sudah menggunakan
gas bumi dengan pasokan dari PT PGN, 1 rusun sudah dikosongkan dan 24 rusun
belum menggunakan gas bumi.
Rusun yang rencananya akan dibangun jargas ini adalah Pulo
Harapan Indah, Tambora, Tzu Chi (Jakarta Barat), Benhil 1, Benhil 2, Jati
Bunder, Karet Tengsin, Petamburan, Tanah Tinggi (Jakarta Pusat), Sakura, Tebet,
Tebet Harum (Jakarta Selatan), Cipinang, Cipinang Muara, Tipar Cakung (Jakarta
Timur), DKI Penjaringan, Marunda, Muara Angke, Pluit, Sukapura, TNI AL (Jakarta
Utara), Wisma Seroja (Kota Bekasi), Rusunawa Menteng Asri (Kota Bogor) dan
Manis Jaya (Kota Tangerang).
Pasokan gas bumi untuk jargas yang akan dibangun tersebut,
direncanakan berasal dari PT PGN dan PT Pertamina EP yang sudah berkontrak
dengan BUMD Bekasi.
Terkait dengan rencana pembangunan tersebut, pemerintah
akan melakukan pendataan rusun, survei demand
dan titik suplai gas bumi serta jalur jaringan pipa gas.
Selain rusun di Jabodetabek, tahun depan pemerintah juga
berencana membangun jargas di Sidoardjo, Bontang (Kaltim) dan Sengkang
(Sulsel). Tahun ini, jargas dibangun di Depok, Tarakan dan Sidoardjo. Sementara
tahun lalu, jargas telah dibangun di Palembang dan Surabaya.
Pembangunan jargas merupakan salah satu upaya pemerintah
mempercepat diversifikasi energi dan mengurangi beban subsidi BBM. Gas bumi
untuk rumah tangga memiliki sifah murah, bersih dan aman. Murah karena proses
pengolahannya tidak melewati proses panjang dibanding LPG dan lebih hemat. Gas
bumi juga bersih karena tidak menimbulkan jelaga hitam pada perabot masak dan
aman lantaran berat jenisnya yang lebih ringan dari udara, sehingga jika
terjadi kebocoran akan menguap dengan sendirinya.