Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro usai acara pengumuman pemenang WK migas di Gedung Migas, Kamis (20/12), penawaran WK tersebut biasanya dilakukan bersamaan dengan Konvensi dan Konferensi IPA yang tahun 2014 akan dilaksanakan di bulan Mei. Dalam acara itu, juga akan dilakukan penandatangananan kontrak kerja sama migas.
“Kita cari momen dan siapkan data-datanya (untuk penawaran WK),†tambah Edy.
Mengenai hasil penawaran WK migas tahap II tahun 2012 dan penawaran langsung 2013 yang baru saja diumumkan, menurut Edy, banyak investor yang telah mengambil dokumen penawaran namun tidak mengembalikan dokumen untuk mengikuti tender. Misalnya. seperti WK penawaran langsung 2013 dimana investor yang mengambil dokumen penawaran mencapai 22 dokumen untuk 14 WK. Namun hanya 6 dokumen yang dikembalikan untuk mengikuti lelang bagi 6 WK. Hal ini, antara lain disebabkan oleh keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan, kepastian data dan beberapa permasalahan lainnya.
“Kita masukkan (tawarkan) joint study itu intinya kesempatan mereka (investor) untuk berpartispasi. Tapi begitu kita masukkan ke dalam tahapan tender, mereka juga punya hak untuk tidak ikut,†ujarnya.
Secara umum, menurut Edy, berdasarkan hasil diskusi dengan IPA, iklim investasi di Indonesia masih cukup menarik. Utamanya terkait dengan farm in dan farm out. Meski demikian, pemerintah tetap berupaya meningkatkan iklim investasi dengan terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti pertanahan dan lingkungan hidup serta pemerintah daerah. (TW)