Suyartono memperoleh penghargaan itu atas keberhasilannya
menyusun 3 buku yaitu Paradigma Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Good Mining
Practice dan Hidup dengan Batu Bara dan Kebijakan Hingga Pemanfaatan.
Buku-buku tersebut dinilai Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dapat memberikan inspirasi bagi pemerintah, pemerintah daerah,
pengusaha dan masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kekayaan
tambang dan migas secara efektif dan efisien.
Selain Suyartono, penerima tanda kehormatan Satyalancana
Wira Karya lainnya adalah Dr.Ir.R.Sukhyar; Drs. Tubagus Haryono SE, MM; Ir.
R.Priyono; Dr. Ir. Kardaya Warnika; Teguh Pamudji,SH,MM; Dr. Abdul Muin;
Sutisna Prawira, SH; Prof. Dr. Suprajitno Munadi; Prof, Drs. M.Udiharto; Dr. Sri
Kadarwati, M.Sc; Ir. Agus Sampurno; Ir. Murtaqi Syamsudin, MBA; Wahidin
Sitompul dan A. Budiman Bachrulhayat,MM.
Menteri ESDM juga menyematkan Satyalancana Pembangunan
kepada Ir. Fahmi Mohtar,MM; Ir. IG.
Dalam sambutannya pada acara yang berlangsung hikmad
tersebut, Menteri ESDM mengemukakan, seiring bergulirnya waktu, tantangan yang
dihadapi bangsa
Dikatakannya, beberapa keberhasilan telah dicapai sektor
ESDM beberapa tahun terakhir, salah satunya reformasi dan restrukturisasi
sektor migas. Reformasi dan restrukturisasi sektor migas dilakukan dengan
memisahkan antara "pemain" dan "wasit" sehingga sektor
migas yang dahulu diserahkan sepenuhnya ke Pertamina, saat ini telah dibuka
untuk "pemain" lain.
Purnomo juga menekankan perubahan mekanisme subsidi dari
subsidi harga ke subsidi langsung. "Rakyat masih membutuhkan subsidi,
namun akan kita dorong ke perubahan paradigma subsidi harga ke subsidi langsung
dengan tetap memperhatikan kondisi sosial politik yang berkembang,"
katanya.
Pada akhir sambutannya, Purnomo mengharapkan agar prestasi
Departemen ESDM dapat terus ditingkatkan, terutama dalam meningkatkan
kontribusi penerimaan negara, investasi dan pembangunan desa terpencil melalui
listrik pedesaan dan infrastruktur pendukungnya.