â€ÂMereka minta kita dan Pertamina melebarkan sayap ke sana,†kata Susilo yang dalam pertemuan tersebut didampingi Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro.
Susilo mengungkapkan, produksi minyak Sudan mencapai 500.000 barel per hari. Untuk negara yang tidak terlalu besar, jumlah itu terbilang cukup banyak. Lantaran negara tersebut belum memiliki kilang, maka sebagian produksinya diekspor.
Sudan sejak lama tertarik mengajak PT Pertamina bekerja sama. Bahkan kepala negaranya telah melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kairo, beberapa waktu lalu, untuk meningkatkan kerja sama. (Tursilowulan)