“Oleh karena itu, Pemerintah bertekad mengaturnya sedikit
demi sedikit. Pada tahun 2012 mendatang, kita akan mengurangi banyak sekali
volume BBM bersubsidi dan salah satu yang akan dikurangi adalah premium dengan oktan number 88,†kata Dirjen Migas
Kementerian ESDM Evita H.Legowo pada acara Sosialisasi Uji Coba Penggunaan RFID
di Terminal Senen, kemarin.
BBM Premium dengan oktan
number 88 akan dikurangi, lanjut Evita, lantaran kendaraan roda 4 keluaran
tahun 2001 ke atas, sebetulnya harus menggunakan BBM dengan oktan number 91
atau lebih. Oleh karenanya, untuk mengurangi subsidi dan memberikan ketepatan
bahan bakar supaya mesin kendaraan dapat lebih baik, diperlukan pengendalian
penggunaan BBM bersubsidi.
“Tentunya, ini tidak bisa dari sisi aturan saja. Kita
harus menggunakan suatu peralatan lain yaitu alat kendali RFID,†tambahnya.
Dalam uji coba penggunaan RFID tahun 2011, pemerintah mentargetkan akan memasang RFID tag ke 3.000 miikrolet di
“Nantinya kalau aturan baru sudah keluar yang kita harapkan
pada 2012 (selesai), mikrolet yang tidak mempunyai RFID tag tidak bisa lagi membeli BBM bersubsidi,†katanya.
Sementara untuk kendaraan roda 4 pelat hitam, juga tidak
boleh lagi menggunakan BBM bersubsidi.
Ditegaskan Evita, kebijakan ini dilakukan tidak hanya
untuk kepentingan nasional, tetapi juga masyarakat yang berhak mendapatkan BBM
bersubsidi.