Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam sambutan peresmian proyek-proyek PT
Pertamina (Persero) di atas KRI Makassar-590 yang berlabuh di perairan Laut
Jawa, di wilayah Jawa Barat, pekan lalu.
"Kebijakan dan rencana untuk itu kita sudah tetapkan bahkan dilaksanakan
sebagian. Mari kita laksanakan sebaik-baiknya program aksi kita sejalan dengan
peningkatan kebutuhan energi," ajak Presiden SBY.
Proyek-proyek yang diresmikan hari ini dan yang telah dilakukan Pertamina
selama ini adalah langkah nyata untuk mencapai pemenuhan kebutuhan energi. Hal
ini, lanjut Presiden SBY, juga seiring dengan terus bertambahnya jumlah
penduduk dunia. Diperkirakan dunia memerlukan tambahan energi dan pangan
sekitar 60-70 persen menuju 2045 nanti.
"Di Indonesia sendiri ada revolusi peningkatan kebutuhan energi, utamanya
bahan bakar minyak dan listrik. Tentu kita akan mendiversifikasi sehingga bisa
dipenuhi dengan mengintroduksi lebih luas penggunaan bahan bakar gas," Presiden
menjelaskan.
"Meskipun secara alamiah produksi minyak bumi domestik menurun, tapi
dengan teknologi dan pencarian sumber-sumber baru, eksplorasi dan produksi
minyak yang baru, Insya Allah ketersediaan minyak akan terjaga," Kepala
Negara menambahkan.
Penurunan minyak bumi ini merupakan peluang untuk meningkatkan produksi gas
bumi dan panas bumi. "Bukan hanya sisi hulu tapi kita lihat geografi
negeri kita memaksa sisi distribusi energi juga penting. Oleh karena itu untuk
menjaga keamanan suplai BBM dalam negeri maka diperlukan pembangunan dan
peningkatan kapasitas kilang minyak dan penambahan armada angkut," ujar
SBY.
Tahun 2012-2014 dan seterusnya, SBY mengingatkan kembali, merupakan tahun-tahun
pelaksanaan pembangunan, termasuk pembangunan ekonomi dan sektor energi.
"Peletakan batu demi peletakan batu telah dilaksanakan, saya punya catatan
41 proyek telah dimulai pada tahun 2012 ini dengan nilai Rp 149 triliun,"
kata SBY.
Sementara itu investasi di luar Jawa juga meningkat tajam. Pada kuartal ketiga
2012 saja telah mencapai Rp 38 triliun. "Ini membuktikan MP3EI (Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) bukanlah macan kertas
sebagaimana yang sering dilontarkan kaum skeptis, sinis, dan pesimis,"
Presiden menegaskan.
"Saya telah memberikan arahan dan instruksi kepada jajaran BUMN untuk
melakukan investasi skala besar untuk menyukseskan implementasi MP3EI,"
ujar SBY.
Presiden mengundang Pertamina dan perusahaan migas lain di dalam negeri untuk
melakukan investasi, "Walaupun pada kenyataanya dengan hanya melibatkan
Pertamina dan perusahaan-perusahan energi dalam negeri belum mampu menutup semua
keperluan untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri, maka kita menciptakan
kerja sama dengan negara sahabat," kata Kepala Negara.