Acara peluncuran buku, sekaligus memperingati
ulang tahun ke-64 Jero Wacik, berlangsung di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Minggu (7/7)
malam. Hadir sejumlah tokoh dari berbagai kalangan, antara lain, Wapres
Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koperasi dan UKM Syarief
Hasan, mantan Wapres Jusuf Kalla, Ketua DPD Irman Gusman, Wakil Ketua DPR
Pramono Anung, budayawan Setiawan Djodi dan Djaya Suprana.
Pada kesempatan ini secara simbolis Presiden SBY menandatangani sampul buku Jero
Wacik di Mata 1O0 Tokoh.
"Perjalanan bangsa ini masih panjang. Politisi datang dan pergi, saya akan
mengakhiri masa bakti saya, seseorang pemimpin baru akan muncul tahun depan. Oleh karena itu marilah kita bersatu, marilah kita bekerja dan melangkah
bersama-sama," ujar Kepala Negara dalam sambutannya.
Untuk membangun bangsa diperlukan kebersamaan para tokoh. "Tidak perlu ada
jarak diantara kita, apapun identitas yang membedakan, kita satu. Dengan cara
itu, insya Allah, negeri kita ke depan makin baik," SBY menambahkan.
Sebelumnya, pada saat memberikan testimoni, Presiden SBY mengatakan bahwa Jero
Wacik adalah seseorang yang memiliki semangat juang yang amat tinggi. "Bukan
sekadar melaksanakan tugas, tapi selalu ingin melaksanakan yang terbaik,"
ujar Presiden RI.
Pak Wacik, lanjut SBY, memiliki sifat optimis dan selalu berpikir positif,
selalu percaya bahwa setiap masalah ada solusinya. "Menjadi penting di era
transformasi sekarang ini ketika sering kehilangan keyakinan diri, melihat
segala sesuatu dengan kacamata yang skeptis, pesimis, dan bahkan sinikal,
datanglah seorang Wacik yang melihat segala sesuatunya secara berbeda,"
ujar SBY.
Selera humor Jero Wacik menjadi satu hal lain yang dicatat oleh Presiden SBY. Wacik
sering hadir dengan leluconnya saat SBY atau yang lain sedang banyak pikiran
atau galau. "Sedikit terobati, tidak semuanya," canda Presiden SBY.
Jero Wacik sendiri menceritakan ihwal bukunya ini. Ia sengaja meminta para
tokoh memberikan testimoni, lalu dibukukan. "Karena yang berhak untuk
memberikan penilaian terhadap saya adalah orang lain, bukan saya sendiri,"
Wacik menjelaskan.