Renegosiasi Tangguh Rampung Akhir Juni

"Mereka sudah minta US$ 7 per MMBTU tapi kami belum mau. Kira-kira sebelum akhir bulan ini sudah closing (selesai)," ujar Menteri ESDM Jero Wacik dalam Rapat Kerja mengenai RAPBN-P 2014 dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (5/6).

Wacik melanjutkan, apabila nantinya harga jual LNG Tangguh disepakati sebesar US$ 8 per MMBTU, maka dapat meningkatkan pendapatan negara sebesar Rp 6,2 triliun. Namun demikian, pemerintah masih berharap harga barunya dapat lebih tinggi lagi.

"Mohon doa restu. Ini berat renegosiasinya karena mereka kuat juga kontraknya. Tapi saya meyakinkan, kami akan bekerja (keras) terus," kata Wacik.

Kontrak pasokan LNG Tangguh dilakukan tahun 2002, pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri, dengan harga US$ 3,5 per MMBTU. Namun harga ini dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan saat ini.

Bahkan dalam rangka mengintensifkan renegosiasi kontrak LNG Tangguh ke Fujian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Keppres No. 10 tahun 2013 yang berlaku mulai 13 Mei 2013. Tim yang diketuai Menteri ESDM ini harus melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Presiden paling kurang satu kali dalam 6 bulan atau apabila sewaktu-waktu bila diperlukan. (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.